Kabar Baik, Uji Klinis Vaksin Covid-19 Akan Dimulai Selasa, 11 Agustus 2020 Mendatang

6 Agustus 2020, 17:19 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19. / Pixabay /

RINGTIMES BANYUWANGI - Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama PT Biofarma, Badan POM, dan Balitbangkes akan mulai melakukan uji klinis vaksin Covid-19 pada Selasa, 11 Agustus 2020 mendatang.

Proses pengujian klinis akan dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kampus Unpad Dipati Ukur, serta 4 Puskesmas di Kota Bandung.

Prof. Kusnandi Rusmil, ketua tim riset uji klinis Unpad  mengatakan, uji klinis dilakukan maksimal 20 orang per hari di setiap lokasi pengujian. Hal ini dilakukan untuk memenuhi aspek kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19.

Baca Juga: YouTuber Indonesia Turah Parthayana, Dituding Lakukan Pelecehan Seksual

Ia memaparkan, sampai saat ini tercatat 800 calon relawan sudah mendaftar ke Unit Riset Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Hasan Sadikin. Selain itu, sebanyak 350 orang dari lingkungan Unpad akan menjadi calon relawan uji klinis.

"Ini belum termasuk calon relawan yang sudah disiapkan oleh setiap Puskesmas," ungkap Kusnandi dalam siaran persnya, Kamis, 6 Agustus 2020.

Secara teknis, katanya, selama masa penelitian, relawan atau subjek penelitian akan beberapa kali datang ke lokasi pengujian. Kedatangan pertama dilakukan 3 hari sebelum penyuntikkan.

Baca Juga: Personil Superman Is Dead Beri Dukungan Buat Jerinx, Usai Dilaporkan IDI ke Polisi

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Galamedianews.com dengan judul Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dimulai Selasa, 11 Agustus 2020

Pada fase pertama, subjek akan diperiksa untuk menentukan apakah yang bersangkutan masuk sebagai sampel uji klinis atau tidak.

"Di samping kita melakukan pemeriksaan darah, kita lakukan pemeriksaan swab," kata Kusnandi.

Usai dinyatakan layak, subyek mulai dilakukan penyuntikan. Selanjutnya, 14 hari pasca-penyuntikan pertama, subjek akan kembali dilakukan penyuntikan kedua. Setelah itu, subjek akan dipantau kondisinya selama 6 bulan ke depan.

Baca Juga: Saat Ledakan di Beirut, Lebanon Terekam Pasangan Pengantin Sedang Lakukan Prewedding

Menurutnya, sebanyak 50 persen dari total relawan akan disuntikkan vaksin. Sementara sisanya akan disuntikkan plasebo. Hal ini dilakukan untuk membandingkan tingkat keamanan hingga tingkat imunogenitasnya.

"Kita juga akan lihat bagaimana efektivitas antara yang vaksin dengan plasebo," imbuhnya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny K. Lukito menjelaskan, vaksin adalah Sinovac Biotech, China ini sudah memenuhi standar keamanan Badan POM. Selain itu, proses uji klinis juga sudah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.

Baca Juga: Pihak Google Resmi Menghapus 2.500 Kanal YouTube yang Berkaitan dengan Tiongkok

"Karena itu, saya mengajak masyarakat (jadi relawan), karena aspek keamanan dan mutu vaksin sudah ada jaminan keamanan dari Badan POM. Apalagi uji klinis ini sudah masuk ke fase III," tuturnya.(Hj.Eli Siti Wasliah/Galamedia News).***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler