Ma’ruf Amin Disarankan Pulang ke NU, Lantaran Posisi Wakil Presidennya Terguncang

29 Agustus 2020, 20:15 WIB
Ma’ruf Amin Disarankan Pulang ke NU, Lantaran Posisi Wakil Presidennya Terguncang /Akun Twitter @Kyai_MarufAmin

RINGTIMES BANYUWANGI- Akhir-akhir ini muncul desas desus tentang kabar posisi wakil presiden Ma’ruf Amin bakal tergoyang.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dikabarkan akan menggantikan jabatan yang diemban oleh Ma’ruf Amin tersebut.

Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid punya pandangan, meski belum diketahui dari mana asal isu tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 29 Agustus 2020, Libra Akan Mengejutkan Orang di Sekitarnya

Berita ini sebelumnya telah terbit di PikiranRakyatTasikmalaya.com dengan judul Posisi Wakil Presiden Terguncang, Ma'ruf Amin Disarankan Pulang ke NU

Dikutip dari RRI, Abdul Hamid menilai isu itu muncul lantaran Ma'ruf Amin tak berperan sebagaiman mestinya dan rentan diguncang.

"Entah ini idenya dari mana atau siapa yang melemparnya, tapi bacaan saya ada beberapa hal kenapa wapres digoyang dan siapa yang kira-kira melemparnya?" ujar Abdul.

Abdul Hamid atau pria yang akrab disapa Cak Hamid ini menyebut ada dua faktor penyebab posisi Ma'ruf Amin gampang digoyang.

Baca Juga: Biografi Sutan Syahrir, Perintis Kemerdekaan Berjuluk Bung Kecil Yang Berjasa

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu disebut tak punya kaki kuat untuk menopang dan tak memiliki partai politik pendukung.

"Kedua, masuk di akal apa yang diutarakan kawan-kawan IPW (Indonesia Police Watch, red) bahwa di Istana Wapres masih dikuasai kelompok JK, sehingga beliau tidak punya think tank yang cukup," lanjut Hamid.

Abdul Hamid pun memberikan saran agar Ma'ruf Amin tak lagi digoyang dan memiliki dukungan cukup.

Baca Juga: Lirik Lagu Dangdut Jangan Buang Waktuku Oleh Erie Suzan

"Saran saya beliau harus balik ke rumah besarnya yakni NU. Jangan seperti anak panah yang lepas sehingga mudah dipatahkan.

"Karena jika NU memback-up, maka PPP dan PKB bisa juga menjadi perisainya," pungkas Abdul Hamid.*** (Tyas Siti Gantina/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler