Resmi Disahkan, Surat Terbuka Ditulis Menaker Terkait Omnibus Law ‘Saya Peduli’

7 Oktober 2020, 11:30 WIB
Resmi Disahkan, Surat Terbuka Ditulis Menaker Terkait Omnibus Law ‘Saya Peduli’ /

RINGTIMES BANYUWANGI – DPR RI telah membahas lebih lanjut tentang Omnibus Lawa atau RUU Cipta Kerja hingga resmi disahkan.

Sejak saat itu juga, berbagai kalangan buruh dan pekerja menggelar sejumlah aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.

Pada Senin, 5 Oktober 2020, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menanggapi reaksi buruh dan pekerja tersebut dengan menuliskan surat terbuka.

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!

Surat terbuka tersebut berjudul  "Hati Saya Bersama Mereka yang Bekerja dan yang Masih Menganggur", memuat pernyataan bahwa Kemenaker tengah merancang keseimbangan antara pekerja dan yang masih menganggur.

Sebagaimana dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-depok.com, berikut isi dari surat terbuka yang ditulis Ida Fauziyah.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-depok.com dengan judul Omnibus Law Resmi Disahkan, Menaker Tulis Surat Terbuka 'Bersama Bagi Pekerja dan yang Menganggur'

Kepada teman-teman serikat pekerja/serikat buruh,

Sejak awal 2020 kita telah mulai berdialog tentang RUU Cipta Kerja, baik secara formal melalui lembaga Tripartit, maupun secara informal.

Baca Juga: 5 Makanan Haram Bagi Penderita Asam Urat

Aspirasi kalian sudah Kami dengar, sudah Kami pahami. Sedapat mungkin aspirasi ini kami sertakan menjadi bagian dari RUU ini. Pada saat yang sama kami juga menerima aspirasi dari berbagai kalangan.

Saya berupaya mencari titik keseimbangan. Antara melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja pada jutaan orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan kebanggaan.

Tidak mudah memang, tapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya.

Saya paham ada di antara teman-teman yang kecewa atau belum puas.

Saya menerima dan mengerti. Ingatlah, hati saya bersama kalian dan bersama mereka yang masih menganggur.

Baca Juga: Internet Gratis, Berikut Cara Cek Kuota dan Nomor Telkomsel yang Terdaftar Kemendikbud

Terkait rencana mogok nasional, saya meminta agar dipikirkan lagi dengan tenang karena situasi jelas tidak memungkinkan untuk turun ke jalan, untuk berkumpul. Pandemi Covid masih tinggi, masih belum ada vaksinnya.

Pertimbangkan ulang rencana mogok itu. Bacalah secara utuh RUU Cipta Kerja ini. Banyak sekali aspirasi teman-teman yang kami akomodir.

Soal PKWT, outsourcing, syarat PHK, itu semua masih mengacu pada UU lama. Soal upah juga masih mengakomodir adanya UMK.

Jika teman-teman ingin 100% diakomodir, itu tidak mungkin. Namun bacalah hasilnya. Akan terlihat bahwa keberpihakan kami terang benderang.

Baca Juga: Terus Naik, Cek Harga Emas Hari Ini Selasa, 7 Oktober 2020

Karena sudah banyak yang diakomodir, maka mogok menjadi tidak relevan.

Lupakanlah rencana itu. Jangan ambil resiko membahayakan nyawa kalian, istri, suami dan anak-anak di rumah. Mereka wajib kita jaga agar tetap sehat.

Saya mengajak kita kembali duduk bareng. Dengan semangat untuk melindungi yang sedang bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang masih nganggur.

Saya dengan antusias menunggu kehadiran teman-teman di meja dialog, bukan di jalanan. Saya percaya kita selalu bisa menemukan jalan tengah yang saling menenangkan.

Kita sedang berupaya menyalakan lilin dan bukan menyalahkan kegelapan.

Salam sayang saya kepada keluarga di rumah. Tetaplah sehat.

Saya Ida Fauziyah dan saya peduli

Ida Fauziyah

Menteri Ketenagakerjaan.

*** (Lidya Aprilia/Pikiran Rakyat Depok)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler