Jangan Asal Tuduh, PDIP Minta Masyarakat Hentikan Tuduhan SBY Dalang Demo UU Ciptaker

12 Oktober 2020, 10:45 WIB
Jangan Asal Tuduh, PDIP Minta Masyarakat Hentikan Tuduhan SBY Dalang Demo UU Ciptaker /Instagram/@presidenyudhoyonoalbum

RINGTIMES BANYUWANGI – RUU Cipta Kerja kini telah resmi disahkan menjadi UU Cipta Kerja. Sejak saat itu pula, gelombang penolakan dari banyak kalangan seperti buruh, mahasiswa, dan beberapa kalangan masyarakat tak bisa terhindarkan lagi.

Tidak hanya di DKI Jakarta saja, demo tersebut juga terjadi hampir di semua provinsi di Indonesia yang melakukan hal yang sama, yaitu menentang pengesahan UU Cipta Kerja. Tidak sedikit pula dari demo tersebut yang berakhir kericuhan.

Ditengah masyarakat pun hingga beredar kabar bahwa Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebut-sebut menjadi dalang serta membiayai aksi demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Pesona Bunga Lili Rami, Tak Kalah dengan Bunga Lili Paris

Tanggapan atas hal tersebut juga disampaikan oleh Hendrawan Supratikno selaku Politisi PDIP, ia mengatakan bahwa semua pihak yang menyudutkan SBY sebenarnya tidak beralasan serta telah merusak keadapan politik.

Tuduhan yang tidak beralasan itu pun diminta agar masyarakat menghentikannya.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Portal Surabaya dengan judul SBY Dalang Dibalik Demo Tolak UU Ciptaker? PDIP: Jangan-jangan Hanya Perasaan Saja

"Pak SBY adalah negarawan, Presiden RI ke-6, yang sama-sama kita hormati. Jadi siapa pun yang meremehkan atau memfitnah Pak SBY, akan melukai siapa saja yang berusaha mempromosikan keadaban politik dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara," ujar Hendrawan seperti dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Tim Portalsurabaya.com, Minggu 11 Oktober 2020.

Menurut Hendrawan, pihak yang menyudutkan SBY merupakan dalang sesungguhnya dibalik aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja yang disahkan oleh DPR.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Senin 12 Oktober 2020, Harga Terbaru di Pegadaian

"Siapa yang menuduh Demokrat sebagai sponsor demo? Jangan-jangan hanya perasaan saja. Atau itu persepsi yang berkembang di masyarakat karena video yang viral bertolak belakang," ucapnya.

Ia juga mengatakan, munculnya presepsi seperti itu karena viralnya video Partai Demokrat yang awalnya membela UU Cipta Kerja saat pembahasan, tetapi tiba-tiba menolak saat akan disahkan

"Logika rakyat sederhana. Sulit diajak zig-zag atau ikut-ikutan salto politik," kata Hendrawan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Senin, 12 Oktober 2020, Capricorn Lakukan yang Terbaik

Sebelumnya, Ketua Bapilu Demokrat Andi Arief sampai menyarankan SBY untuk turun ke jalan bersama dengan rakyat karena kesal Presiden keenam RI dipojokkan terus-menerus.

"Kalau terus menerus menuduh Pak SBY di belakang aksi mahasiswa dan buruh, lama-lama nanti kami mengusulkan Pak SBY beneran ikut turun langsung aksi bersama masyarakat seperti dilalukan mantan Presiden di Filipina. Estrada pernah Tumbang lho," tulis Andi Arief di akun Twitter miliknya @andiarief, dikutip Portalsurabaya.com pada hari Sabtu 10 Oktober 2020.

Di sisi lain, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Ossy Dermawan menyebut, jika tuduhan yang ditujukan kepada SBY tersebut merupakan fitnah dan hoaks.

Selain itu, Ossy mengancam akan mengambil jalur hukum kepada semua pihak yang memberikan tuduhan pada Partai Demokrat tanpa memiliki bukti kuat.

"Jika ada pihak-pihak yang melancarkan fitnah dan tuduhan yang tidak berdasar terhadap Partai Demokrat kami akan menempuh jalur hukum," kata Ossy di Jakarta, Jumat 9 Oktober 2020.*** (Rere Radilla, Portal Surabaya)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Portal Surabaya

Tags

Terkini

Terpopuler