Sementara pangsa pasar gula semut milik Yudhi dan Isroiyah, lebih mendominasi pengirimannya ke Provinsi Bali. Bahkan Yudhi menyampaikan jika sekitar 70% produk gula semut miliknya dipasok untuk memenuhi kebutuhan ekspor di Bali.
Baca Juga: Keripik Mangrove Produksi UMKM di Purwoharjo, Jadi Oleh-oleh Khas Wisata Banyuwangi
Sedangkan yang 30% ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar di kota-kota lokal lain termasuk wilayah Kabupaten Banyuwangi sendiri.
“Sisa dari pengiriman ke Bali untuk kebutuhan ekspor itu, barulah saya memenuhi permintaan pasar kota-kota lain, seperti kirim ke kota Malang, termasuk Banyuwangi sendiri, Surabaya, Jember, Jogja, Madura dan untuk saat ini kita sedang memproses pesanan dari Jakarta,” ungkapnya.
Untuk saat ini Yudhi memiliki 10 karyawan khusus untuk mengelola atau memproduksi gula semut dan 30 karyawan khusus mengelola dan memproduksi gula merah.
Baca Juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Cair, Segera Cek NIK KTP di eform.bri.co.id/bpum
Selain itu, pasangan suami istri pengusaha UMKM dengan produk gula semut tersebut berharap kepada pemerintah setempat agar bisa memberikan peluang pemasaran dengan melakukan ekspor secara langsung dan mandiri tanpa melalui pihak lain.(PEN)***