KLB Demokrat Siapkan Moeldoko Menjadi Capres, Begini Tanggapan Prof Salim Said

- 13 Maret 2021, 13:08 WIB
Situasi KLB Demokrat yang tengah siapkan Moeldoko menjadi capres dan memperoleh tanggapan oleh Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Pertahanan Indonesia Prof Salim Haji Said
Situasi KLB Demokrat yang tengah siapkan Moeldoko menjadi capres dan memperoleh tanggapan oleh Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Pertahanan Indonesia Prof Salim Haji Said /Foto: Antara Foto/Endi Ahmad/

RINGTIMES BANYUWANGI – Polemik Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang tengah siapkan Moeldoko menjadi calon presiden (capres) ini turut memperoleh tanggapan oleh Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Pertahanan Indonesia Prof Salim Haji Said.

Menurut Prof Salim Said, ada banyak faktor yang membuat siapa saja bisa menjadi calon presiden RI, terutama Moeldoko.

Ada banyak ungkapan publik yang mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden RI pada masa itu karena Partai Demokrat secara keseluruhan.

Baca Juga: Atta dan Aurel Lamaran, Krisdayanti Tampak Galau hingga Unggah Doa Penenang Hati

Pernyataan tersebut ditanggapi oleh Prof Salim Said dan menyebut adanya banyak faktor lain yang membuat SBY menjadi presiden.

“Ada faktor-faktor lain yang memungkinkan Pak SBY menjadi presiden,” kata Prof Salim Said dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.

Dalam video tersebut, Prof Salim Said menilai bila SBY menjadi presiden RI pada saat itu karena legal formalnya dari Partai Demokrat.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Sindir Ruhut Sitompul Soal ‘Anjing Penjaga’ Demokrat: Ada yang Lebih Galak

Baca Juga: Pamerkan Ruang Hijau Terbuka, Isu Anies Baswedan Korupsi Dipertanyakan

Menurut Prof Salim Said, hal inilah yang memicu ungkapan publik bahwa SBY menjadi presiden karena Partai Demokrat.

Tak hanya itu, Prof Salim Said mempertanyakan cara Moeldoko yang tengah disiapkan menjadi capres pada saat KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara itu.

“Lalu dikatakan (di tengah kekisruhan Partai Demokrat) Moeldoko calon presiden (capres) waktu rapat di Sibolangit (saat KLB). Bagaimana mau jadi presiden?,” kata Prof Salim Said.

Baca Juga: Tak Setujui Tindakan Moeldoko di KLB, Megawati Sebut Itu Bunuh Diri Politik

Baca Juga: Sebut SBY Terpilih Sebagai Presiden Bukan Karena Prestasi, Teddy: Kambing pun Bisa

Lebih lanjut, Prof Salim Said mengungkapkan bahwa ada banyak hal sangat menarik yang terjadi di Indonesia.

Menurut Prof Salim Said, salah satu hal menarik yang perlu diketahui publik yaitu tak ada satu orang pun Panglima TNI atau jenderal bintang 4 setelah reformasi berhasil menjadi presiden RI.

Pasalnya, baik Wiranto maupun Prabowo Subianto yang menjadi jenderal bintang 3 pun tidak berhasil menjadi presiden.

Baca Juga: Jokowi Disebut Brutal oleh Kubu AHY, Begini Sindirian Pedas Refly Harun

Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat, Prof Salim Said: yang Melakukan Kudeta Pertama Adalah Pak SBY

Prof Salim Said mengatakan bahwa dirinya sulit membayangkan bila Moeldoko yang bukan anggota dari partai politik menjadi capres.

“Wiranto tidak, Prabowo yang bintang 3 juga tidak. Dari track record itu, sulit membayangkan Pak Moeldoko yang bukan orang partai, ga punya partai, tidak punya pengalaman politik, ujug-ujug jadi calon presiden kalau didukung hanya Partai Demokrat,” kata Prof Salim Said.

Bahkan Prof Salim Said mengaku heran terkait permasalahan yang tengah terjadi antara kubu Moeldoko dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Pak Mad, Muadzin 'Sepuh' Asal Banyuwangi, Getarkan Hati Warganet dengan Suara Adzannya

Baca Juga: Diisukan Rebut Pemerintahan, Probowo Subianto: Mereka Mau Habiskan Reputasi Saya

“Maka saya mau menyatakan keheranan saya apa sih yang diributkan orang orang ini. Partai Demokrat itu sudah merosot,” tuturnya.

Hanya karena ingin merebut kepemimpinan Partai Demokrat, kubu Moeldoko rela melakukan tindakan yang menurut Prof Salim Said tidak pantas dilakukan oleh seorang panglima jenderal.

Selain itu, Prof Salim Said dengan tegas menjelaskan kembali bahwa SBY menurut pandangannya menjadi presiden pada masa itu tidak seutuhnya karena Partai Demokrat.

Baca Juga: Dituduh akan Bakar Ibukota, Begini Sumpah Prabowo Subianto untuk Negeri Ini

Prof Salim Said juga menambahkan bahwa kemungkinan SBY tidak akan memberikan warisan kekuasaan yang dirinya miliki kepada AHY dengan tujuan untuk mengulangi kesuksesan yang pernah diperolehnya.

“Jadi tidak perlu ditakutkan. Bahkan ada yang mengatakan Partai Demokrat on the way out, exit. Kalau begitu kenapa Moeldoko mau terlibat disitu?,” katanya.

Prof Salim Said menilai kekisruhan di internal partai politik pernah terjadi di PDI. Bedanya, kisruh PDI kala itu antara kader internal.

Baca Juga: Ditagih Utang Rp4 Juta, Murka Paman Nadya Arifta: Ambil di Keset Kaki Gue!

Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya dalam pikiran-rakyat.com dengan judul Moeldoko Disiapkan Jadi Capres Versi KLB Demokrat, Guru Besar UI: Sulit Membayangkan

“Yang menarik Pak Moeldoko bukan orang Partai Demokrat. Kini posisi Moeldoko ada di posisi penting sebagai KSP (Kepala Staf Presiden),” tuturnya.

Prof Salim Said juga turut menyinggung pernyataan Presiden Jokowi yang sempat menyampaikan bila kekisruhan Demokrat ini masalah internal.

Baca Juga: Denny Siregar Tertawakan AHY yang Gandeng Bambang Widjojanto Sebagai Kuasa Hukum PD, AHY Pasti Kalah

“Kan Pak Moeldoko bukan internal Demokrat?. Beliau itu adalah pejabat tinggi di sekitar Presiden. Ini semua menurut saya tidak mudah merumuskan apa yang sebenarnya terjadi,. Kalau kita tidak mengerti elemen-elemen ini, faktor ini, faktor itu, sulit kita mengambil keputusan,” pungkas Prof Salim Said.***(Dila Nashear/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah