Tak hanya itu, Teddy Gusnaidi juga menduga bahwa pelaku bom bunuh diri ini tak menutup kemungkinan telah mendapatkan doktrin terlebih daluhu dari salah satu pihak untuk melakukan ‘Jihad’.
"Bisa saja pelaku itu disuruh kesana untuk berdebat dengan orang-orang di gereja tentang agama. Itu bagian dari doktrin 'Jihad'. Sampai disana, bom diledakan dari jarak jauh," jelas Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: 10 Tuduhan Jaksa Dibantah Telak Habib Rizieq, Refly Harun: Sekedar Cari Kesalahan
Baca Juga: Bom Makassar Pancing Kepanikan, Ridlwan Habib: Pelaku Targetkan Raykat Tak Percaya Pemerintah
Teddy Gusnaidi juga menyebut bahwa semua orang, baik pelaku bom bunuh diri maupun pihak yang memberikan doktrin takut akan kematian.
"Karena semesum-mesumnya para pelaku, tetap saja mereka takut mati," tambahnya.
Lebih lanjut, menurut Teddy Gusnaidi, pelaku bom bunuh diri juga berada dalam pengaruh gendam dari penyembah ilmu hitam.
Baca Juga: Sebut Teroris Musuh Agama, MUI Maluku Kutuk dan Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar
Baca Juga: Survey: Mayoritas Rakyat Tak Setuju Moeldoko Pimpin Demokrat dan Menolak Presiden 3 Periode
"Analisis kedua, ini adalah gendam. Sudah jadi rahasia umum, para teroris yang berkedok agama, 100% adalah orang-orang yang menyembah ilmu hitam," tulisnya.