Razman Arif Nasution Mundur dari Kubu Moeldoko, Ada Kejanggalan di KLB Demokrat?

- 3 April 2021, 11:35 WIB
Pengacara Razman Arif Nasution mundur dari jabatannya sebagai Ketua Advokasi dan Hukum Partai Demokrat kubu Moeldoko dan sebut ada kejanggalan di KLB Demokrat
Pengacara Razman Arif Nasution mundur dari jabatannya sebagai Ketua Advokasi dan Hukum Partai Demokrat kubu Moeldoko dan sebut ada kejanggalan di KLB Demokrat /Remy Suryadie/Galamedianews/

RINGTIMES BANYUWANGI – Pengacara Razman Arif Nasution memberikan pernyataan bahwa dirinya mundur dari Partai Demokrat kubu Moeldoko. Ada beberapa kejanggalan di Kongres Luar Biasa (KLB) yang membuatnya mengundurkan diri.

KLB yang diselenggarakan kubu Moeldoko di Deli Serdang, Sumatera Utara ini berupaya untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa atas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Akan tetapi, pengesahan hasil kepengurusan Partai Demokrat versi KLB dengan Moeldoko sebagai Ketua Umum, ditolak oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Kini, gejolak baru terjadi pada internal Partai Demokrat kubu Moeldoko dengan mundurnya Razman Arif Nasution (RAN).

Penyampaian kabar pengunduran diri RAN dari kubu Moeldoko ini sontak mendapatkan perhatian publik.

Pasalnya, RAN menyebut bahwa dirinya tak ingin lagi terlibat di bawah naungan Partai Demokrat versi KLB.

Baca Juga: Selain Didesak Mundur dari KSP, Yan Harahap Juluki Moeldoko Sebagai ‘Begal Partai’

Baca Juga: Dongkol dengan Kubu AHY, Menkumham: Seperti Orang yang Tak Dewasa Tangani Partai Politik

RAN mundur dari jabatannya sebagai Ketua Advokasi dan Hukum Partai Demokrat kubu Moeldoko.

Kabar ini disampaikan RAN melalui postingan di akun Instagram pribadinya pada Jumat, 2 Maret 2021 kemarin.

Dalam postingan tersebut, RAN mengaku bahwa dirinya telah memikirkan pengambilan dan pertimbangan keputusan ini dalam 4 hari ke belakang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Soroti Aksi Teror di Mabes Polri: Mereka Ikuti Jamaah Youtubpiah, Facebookiyah, Celaka!

Baca Juga: Sebut Pemerintah Tutup Mata dan Telinga, Amien Rais: Demokrasi Kita Ini Makin Rusak

"Setelah merenung 4 hari, RAN akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari Ketua Bidang Advokasi dn Hukum DPP Partai Demokrat KLB 2021 & Koordinator Tim Hukum Pembela Partai Demokrat KLB 2021 Pimpinan Jenderal TNI (Purn) DR. H. Moeldoko," tulis RAN dari Instagram @razmannasution.

RAN mengaku bahwa keputusan pengunduran dirinya dari kubu Moeldoko ini didorong oleh rasa ketidaknyamanannya.

Hal ini karena RAN harus bekerja sama dengan terpidana kasus korupsi Hambalang Muhammad Nazaruddin di Partai Demokrat versi KLB.

Baca Juga: Fantastis, Begini Fasilitas yang Anda Dapatkan Ketika Menjadi Atlet Pelajar

Baca Juga: Usai Tembak Mati Teroris, Pakar: Polisi Bukan Dilatih untuk Membawa Orang ke Kuburan

Selain itu, ketidaknyamanan RAN juga terjadi dengan Inisiator KLB Demokrat Deli Serdang, yakni Darmizal yang menjadi penyebab utama dirinya untuk mengundurkan diri dari kubu Moeldoko.

"RAN dalam presscon tadi siang dikantornya menyatakan tidak nyaman bekerjasama dengan Terpidana Kasus Korupsi Hambalang Muhammad Nazaruddin dan juga dengan inisiator KLB Deli Serdang sodara Darmizal," tulis RAN.

Bahkan RAN turut mengungkapkan perasaannya yang seolah-olah merasa diintervensi oleh beberapa pihak di dalam Partai Demokrat kubu Moeldoko ini.

Baca Juga: Menang Melawan Kubu Moeldoko, Pendiri Partai Demokrat: Terima Kasih Ketum

Baca Juga: Saran Rachland Nashidik ke Moeldoko: Baiknya Mundur dari KSP bila Gugat Menkumham

RAN mengungkapkan bahwa dirinya lebih nyaman menjadi manusia merdeka, dimana hidupnya tidak berada di dalam tekanan siapapun.

"RAN berprinsip lebih NYAMAN jadi MANUSIA MERDEKA karena tanpa intervensi siapapun," tulisnya.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berita Galamedia.Pikiran-Rakyat.com berjudul Nyatakan Mundur, Razman Arif Nasution Beberkan Bobroknya Demokrat Kubu Moeldoko

Baca Juga: Gugat AHY ke PTUN, Jimly Asshiddiqie ke Kubu Moeldoko: Bereskan Dulu Internal atau ke PN

Baca Juga: KLB Akan Gugat Kubu SBY Puluhan Triliun, Yan Harahap: Daya Pikirnya Terganggu

Selain itu, mundurnya RAN juga disebabkan terdapat beberapa kejanggalan dalam KLB Demokrat tersebut.

Kejanggalan tersebut terkait dengan persyaratan dari gelaran KLB, yang dilihat RAN tidak semuanya terpenuhi.

"Saya sudah pernah tanya, ke beberapa orang disana (KLB Demokrat Deli Serdang). Apakah tim lengkap, berkas lengkap, dokumentasi lengkap, 2/3 itu lengkap DPD itu, 1/2 itu lengkap?," ujar RAN.

Baca Juga: Isi Surat Kuning Teroris Zakiah Aini, Berikut Isinya

Baca Juga: Ahok dalam Surat Wasiat Teroris, Dewi Tanjung: Kenapa Cuma Nama Ahok

Meski RAN telah mempertanyakan hal seperti itu, tetapi kubu Moeldoko menganggap bahwa tidak ada permasalahan di KLB Demokrat.

"Dan ketika kita akan tanya, katanya ada tim khusus disitu, dan itu tidak ada masalah," sambungnya.***(Diyang Mardiana Fajar Nugraha/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah