Nasib 2 Orang Indonesia yang Menghina Palestina: Ditahan Polisi dan Dikeluarkan Sekolah

- 20 Mei 2021, 09:57 WIB
Begini nasib dua orang Indonesia yang menghina dan menghujat Palestina dengan kata-kata kotor melalui unggahan video TikTok.
Begini nasib dua orang Indonesia yang menghina dan menghujat Palestina dengan kata-kata kotor melalui unggahan video TikTok. /Unsplash

RINGTIMES BANYUWANGI – Sempat beredar video viral seorang pemuda NTB yang menghina Palestina dengan perkataan kotor.

Pemuda bernama Hilmiadi alias Ucok yang berusia 23 tahun itu telah diamankan polsek Gerung pada Sabtu, 15 Mei 2021 malam.

Diketahui, Ucok mengunggah video yang menghujat Palestina dengan kata-kata kotor di TikTok.

Baca Juga: 7 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Kamar Mandi, Cek Apa Saja

Meski sudah meminta maaf, tindakan Ucok terancam terkena Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik ata UU ITE.

“Terancam terkena pasal 28 ayat 2 juncto 45A ayat 2 UU ITE ancamannya 6 tahun penjara. Pelaku juga sudah minta maaf,” kata Dirkrimsus Polda Kombes, Eka Wana Prasta, Selasa 18 Mei 2021, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Dw.com.

Diketahu, Ucok bekerja sebagai petugas cleaning service di salah satu kampus swasta di Kota Mataram.

Baca Juga: 4 Negara yang Menjual Manusia dengan Harga Sangat Murah

Dalam video berdurasi 13 detik yang diunggah di TikTok, Ucok menghina Palestina dengan kata-kata kotor.

“Palestina babi, mari kita bantai, babi, babi, babi,” ujar pemuda itu dalam videonya sembari berjoget.

Selain itu, ada siswi asal Bengkulu Tengah yang turut menghina Palestina melalui TikTok.

Baca Juga: Anak-anak Palestina Sekarat, Minta AS Berhenti Kirim Senjata untuk Israel

Siswi SMA tersebut kemudian ditindaklanjuti dan dikeluarkan dari sekolahnya.

“Hasil rapat sudah jelas atau serbuatan yang dilakukan MS membuat nama pendidikan di Bengkulu Tengah terluka dan solusinya pihak sekolah mengembalikannya ke orangtuanya,” kata Adang selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, pada 18 Mei 2021.

Pihak sekolah juga menggelar rapat dengan memanggil orang tua siswi tersebut. Pertemuan tersebut juga dihadiri TNI, Polri, dan anggota DPRD Bengkulu Tengah.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Jokowi Segera Undang Presiden Palestina dan PM Israel untuk Cari Solusi Damai

Pihak sekolah kemudian mencari solusi terkait solusi tersebut bersama tokoh agama setempat. Ibu dari siswi tersebut menangis pilu saat menghadiri pertemuan.

Usai mediasi, siswi tersebut membuat video minta maaf kepada negara Palestina yang kemudian diunggah di TikTok.

“Saya memohon maaf kepada negara Palestina dan bangsa atas unggahan pernyataan saya di TikTok. Saya berjanji akan siap menerima semua risiko atas perbuatan saya, sekali lagi saya mohon maaf,” ujarnya.

Baca Juga: Mayat Korban Covid-19 Penuhi Sungai Tersuci di India, Mengapung dan Terkubur di Tepian

Atas dua kasus penghinaan terhadap Palestina tersebut, pemerintah menghimbau kepada masyarakat, khususnya anak muda agar lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial.

“Seluruh masyarakat harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial,” kata Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Sudarno.

Setelah melakukan pemeriksaan dan mediasi, siswi tersebut dikembalikan ke orangtuanya untuk dilakukan pembinaan.

“Untuk kasus ini telah kita lakukan pemeriksaan, termasuk mediasi ke pihak sekolah dan dinas terkait. Namun, karena tidak ada aduan maka sementara siswi kita kembalikan ke orangtuanya untuk dilakukan pembinaan,” pungkasnya.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: DW.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x