Tifauzia Menyebut Buzzer Itu Bebas Pidana dan Membunuh Demi Uang Receh

- 8 April 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi dokter
Ilustrasi dokter /Pikiran Rakyat/ .*(foto Pikiran Rakyat.com)

Baca Juga: Musim Reguler NBA Berakhir pada 15 April dan Berlanjut Bulan Mei

BUZZER
Membunuh orang demi nasi dan receh

Melalui jasa baik kawan-kawan, lengkap sudah investigasi atas pendiskreditan nama Dr Tifauzia Tyassuma oleh Pebisnis buzzer, yang digoreng dalam berbagai Portal media buzzer online. 

Menggunakan manusia-manusia bayaran dengan provider tertentu yang memungkinkan mereka ini punya puluhan akun dan kloningan.

Tugas mereka adalah terus ‘membunuh’, menghabisi, menggoreng, memfitnah, menghancurleburkan kredibilitas, dan nama baik seseorang, demi nasi dan uang recehan.

Baca Juga: Bagikan Tips Bernafas, Kini J.K Rowling Umumkan Kesembuhannya

Cara kerja mereka;

  1. Menyebar hoax kemana-mana, dengan narasi atau berita yang dibuat juragan disebarkan melalui media online buzzer, yang jadi semacam Sumber Referensi. Tanpa mereka sadari bahwa, si juragan dapat miliaran dari Pemodal dan iklan. sementara mereka hanya dapat recehan setara nasi pecel ayam. Makin sering mereka posting, makin kayaraya si juragan.
  2. Menghajar postingan Korban yang diincar -dalam hal ini Dokter Tifa- dengan komen-komen nyinyir secara terus-menerus, tanpa pandang bulu, tanpa peduli apakah yang dipost adalah fitnahan, hoax, berisikan konten yang memutarbalikkan logika.
  3. Membuat banyak netizen julid ikut-ikutan terbawa arus menjadi buzzergratisan. Tercuci otak lalu ikut menyebarluaskan berita yang dibuat, ikut nimbrung di komen, menggunjing, mengghibah, memfitnah sampai tak sadar menjadi semacam kawanan lebah jahat yang mendengungkan hal jahat.

Tanpa peduli mereka ini terus dan terus mengeroyok postingan seseorang yang diincar, komen-komen jahat mereka ini seperti peluru yang ditembakkan tanpa ampun, untuk menghabisi seseorang, membuat opini publik terbelah dan terbalik-balik, sehingga orang-orang yang sebetulnya sangat mengenal baik orang yang menjadi incaran, bisa berganti memusuhi orang itu, dan ikut-ikutan menyebarluaskan pemahaman dengan kesalahan pikir (logical fallacy) dan ad hominem (menghancurkan karakter seseorang di depan publik) tanpa ampun.

Baca Juga: SIMAK: Khasiat Air Laut Untuk Kesehatan Tubuh Kita 

Dengan harapan agar si korban -orang yang diincar untuk dihabisi– mengalami mental breakdown, depresi, menghilang, diam, bungkam, dan kalau perlu untuk selama-lamanya. 

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: hajinews.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah