Soal Vaksin Virus Corona dan Bill Gates, Begini Tanggapan Siti Fadilah

- 21 Mei 2020, 18:05 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Mantan Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Siti Fadilah Supari saat ini masih menjalani hukumannya selama empat tahun akibat dugaan korupsi.

Namun dikabarkan, ia baru saja dipindahkan ke rumah sakit pada Rabu, 20 Mei 2020 karena kesehatannya memburuk.

Saat ini Siti Fadilah cukup membaik dan sempat meminta wawancara dengan Youtuber dan pesulap Indonesia, Deddy Corbuzier untuk menyampaikan kisah yang selama ini jarang diceritakan.

Baca Juga: Cuaca Hangat Bisa Hentikan Penyebaran Covid-19? Berikut Penjelasannya

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Youtube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Rabu, 20 Mei 2020 terdapat bahasan terkait seorang tokoh bisnis dan investor dunia, Bill Gates.

Menurut Siti Fadilah, terdapat sesuatu yang cukup janggal saat Bill Gates membahas pandemi dan vaksin pada tahun 2017.

Saat itu ia mengikuti Forum Ekonomi Dunia, Davos pada awal tahun 2017 dengan Bill Gates sebagai pembicara utama.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Siap Terapkan Herd Immunity?, Simak Faktanya

"Ada sesuatu yang aneh gitu untuk saya ya, saya ikut di forum Davos itu selalu ada forum ekonomi, kalo gak salah awal tahun itu ada suatu forum ekonomi internasional di sana bikinlah pembicara utama," ujar Siti Fadilah.

Siti mengatakan, saat itu Bill Gates tampak menggebu-gebu menyampaikan topik mengenai pandemi yang akan terjadi di seluruh dunia.

"Dia di situ menggebu-gebu bahwa nanti akan ada pandemic," tambahnya.

Baca Juga: Kata Ashaum Dan Ashiyaam Ditinjau Dari Sufistik

Dari situlah kecurigaan Siti Fadilah muncul sebab Bill Gates pun berencana membuat sebuah vaksin untuk pandemi yang digadang-gadangkan muncul beberapa tahun kemudian.

Siti Fadilah mengatakan, seharusnya semua orang fokus pada sebuah cara mengusir pandemi tersebut dibandingkan membuat vaksin yang belum tentu terbukti efektif.

"Nah anehnya dia memersiapkan vaksin bahwa pandemic selalu ada vaksin. Tapi kenapa pandemic, enggak pandemicnya aja yang dihentikan kenapa mesti dibikin vaksinnya gitu," ujar Siti Fadilah.

Baca Juga: Idul Fitri Tahun 2020 Jatuh Pada Tanggal Berapa?, Simak Penjelasannya

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Soal Vaksin Corona dan Bill Gates, Siti Fadilah: Bukan Dokter, Kenapa Fasih Analisa Pandemi?

Mantan Menkes Republik Indonesia itu pun semakin meragukan pernyataan Bill Gates sebab pada dasarnya, ia bukan dokter tapi seorang yang hanya berbasis dari dunia ekonomi dan bisnis.

"Ini kan (Bill Gates) bukan dokter dia itu, dia gak pernah sekolah kedokteran. Kenapa dia begitu fasihnya menganalisa akan terjadi pandemic. Menganalisa dunia akan butuh vaksin sekian miliar," ujar Siti Fadilah.

Berdasarkan pernyataan Siti Fadilah, hal itu merupakan sesuatu tidak masuk akal sehingga ia terus mengikuti berbagai informasi setelahnya.

Baca Juga: Angka Kasus Baru Menurun, Jepang Segera Cabut Status Darurat COVID-19 di Osaka, Kyoto, Hyogo

"Untuk saya itu merupakan hal yang tidak masuk di akal saya. Dia itu kan pebisnis, dia itu ahli komputer. Mungkin dia ahli virus di komputer mungkin iya tapikan virus di manusia itu berbeda," tambahnya.

Tahun 2017, Siti Fadilah sempat membongkar bahwa Bill Gates pernah mengatakan dalam forum Davis akan terjadi pandemi luar biasa besar.

 "Pada tahun 2017 akhirnya saya kumpul-kumpulkan saja nah begitu terjadi saya bongkar-bongkarin. Terus saya ikutin kapan ya ada pandemicnya dan betul ternyata ada pandemic yang sebetulnya tidak terlalu berat (COVID-19) seperti flu burung," ujarnya.
 
 
Siti Fadilah sempat mengaku bahwa ia dijebloskan ke penjara berdasarkan dugaan korupsi tanpa bukti dan saksi.
 
Hingga sekarang, wanita tersebut masih menyangkal tak pernah menerima sepeser pun uang hasil dari penggelapan dana negara yang selama ini dituduhkan kepadanya.

Dalam kesempatannya Siti Fadilah turut mengatakan, ia pernah melawan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena transparansi yang tak diberikan secara merata terkait flu burung ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah 8 Daftar Virus Ini Berasal dari China?

Ia mengaku, saat itu bersikeras untuk menang dari WHO karena ingin melakukan reformasi atau perubahan pada sistem yang dijalankan oleh organisasi kesehatan dunia.

Efek dari hal tersebut adalah reformasi seperti yang diharapkan oleh Siti Fadilah.

"Karena WHO berhasil mereformasi. Yang tadinya saya pandang WHO tidak adil terhadap negara berkembang seperti kita, saya reformasi bahwa kita memiliki kedudukan yang sama dan bahwa WHO harus transparan," ujarnya.

Baca Juga: Memburuk!!! Wabah COVID-19 Brazil, Sehari Hampir 20 Ribu Kasus Baru

Menurut Siti Fadilah, semua negara memiliki kedudukan yang sama dan bahwa semua pihak harus bekerja sama menghadapi pandemi.

"Dan kita mempunyai kedudukan yang sama di negara manapun, tidak ada yang di bawah tidak ada yang di atas. Kalau sakit kita semua harus menolong harus bersama-sama berpikir," tambah Siti Fadilah.

Siti Fadilah pun menolak vaksin yang diberikan oleh WHO untuk flu burung.

Hal itu diyakini karena flu burung atau H5N1 tidak bisa sembuh hanya dengan vaksin.

"Tidak ada vaksin untuk flu burung, saya membuktikan tidak perlu vaksin. Saya membuktikan bahwa virus flu burung tidak menular," ujarnya.

Baca Juga: KABAR BAIK Berikut 5 Suplemen yang Dapat Mengatasi Osteoporosis

WHO juga langsung mengkoarkan kepada seluruh dunia bahwa flu burung merupakan pandemi yang akan dihadapi oleh seluruh dunia.

"Pada waktu itu WHO sudah berkoar-koar mengatakan flu burung menular. Human to human transmition, sudah masuk CNN sudah digemborkan kemana-mana seperti Wuhan tapi saya gak mau," ujar Siti Fadilah.

Ia lalu membuktikan bahwa flu burung tidak menular dengan memberikan sederet bukti kepada WHO.

Baca Juga: BREAKING: Masuk Malaysia Per 1 Juni Dikenakan Biaya Karantina

Tak sia-sia, hal tersebut akhirnya menghentikan penyebaran flu burung yang saat itu memiliki lonjakan kasus setiap harinya.

"Sehingga akhirnya stop flu burung. Saya nyetop flu burung tidak pakai vaksin tapi pakai politik," ujarnya.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Menurut Saksi, Kronologi Suara Dentuman Terjadi Sekitar Pukul 8 Pagi

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x