Politik Dinasti yang Marak Didengungkan di Indonesia

- 27 Juli 2020, 07:45 WIB
ILUSTRASI politik dinasti.*/NET
ILUSTRASI politik dinasti.*/NET /

RINGTIMES BANYUWANGI - Politik dinasti, dalam dunia politik modern, di kenal sebagai elit politik yang mempunyai hubungan darah atau perkawinan, sebagian pengamat politik menyebutnya oligarki politik.

Politik dinasti dapat diartikan sebagai perpindahan maupun perluasan kekuasaan dalam level eksekutif (kepala daerah) yang dilakukan oleh suatu keluarga (Nuritomo dan Rossieta, 2014). Politik dinasti secara sederhana dapat diartikan sejumlah kecil keluarga yang mendominasi distribusi kekuasaan.

Berita tentang politik dinasti kembali hangat dibicarakan pada menjelang pilkada tahun 2020. Putra dari presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon bupati kota Solo, ramai dibincangkan pengamat politik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bersama Ibu Negara Iriana Lakukan Uji Swab Covid-19, Berikut dengan Hasilnya

Seperti yang dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari pikiranrakyat.com, majunya Gibran Rakabuming Raka menuai pro dan kontra. Wasekjen Pimpinan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin ikut mengkritik majunya putra sulung presiden RI ini.

Menurut Novel Bamukmin, pencalonan Gibran sangat terkesan dipaksakan, lantaran kemampuan dan kopetensinya belum teruji.

"Sangat- sangat dipaksakan," ujarnya saat di wawancarai wartawan, Kemarin.

Ia menilai majunya Gibran di pilkada solo menunjukkan bahwa Jokowi tengah berupaya membangun dinasti politik.

"Jelas politik dinasti dan sepertinya dibuat kesempatan rezim ini berkuasa sangat dimanfaatkan kepentingan aseng yang sebelumnya selama kepemimpinan rezim ini condong kepada asing, maka cara apapun dilakukan agar kepentingan aseng langgeng," jelasnya.

Baca Juga: 500 Produk UMKM Perikanan Ikut Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan RI (GNBBI)

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x