Terdesak, Inilah Kisah Seorang Ayah Mencuri HP Agar Anaknya Bisa Belajar Daring

- 5 Agustus 2020, 21:30 WIB
 Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, Sugeng Hariadi, didampingi Kasi Pidum Kejari Garut, Dapot Dariarma beserta jajaran Kejari Garut memberikan bantuan kepada keluarga A di Kampung Silelang, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu 5 Agustus 2020.  (Agus Somantri)
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, Sugeng Hariadi, didampingi Kasi Pidum Kejari Garut, Dapot Dariarma beserta jajaran Kejari Garut memberikan bantuan kepada keluarga A di Kampung Silelang, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu 5 Agustus 2020. (Agus Somantri) /

RINGTIMES BANYUWANGI - Terdesak memenuhi kebutuhan anaknya agar bisa belajar daring, Seorang ayah berinisial A (41), warga Kampung Silelang, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut terpaksa mencuri Handphone.

Ayah tiga anak tersebut mengaku bahwa ia menyesal dan menyadari kesalahannya. Andai saja ia memiliki cukup uang, tentu perbuatan terlarang itu tak akan dilakukannya.

Bekerja sebagai buruh serabutan, kerap kali membuat penghasilannya tak menentu. Saat ada yang menyuruh bekerja, ia bisa mendapatkan penghasilan Rp50 ribu per hari.

Baca Juga: Berikut Manfaat Konsumsi Secangkir Teh Sereh Bagi Kesehatan

Namun tentu saja, uang yang didapatnya itu tidak cukup untuk menghidupi empat orang anggota keluarganya.

Jangankan untuk membelikan HP anaknya, untuk makan sehari-hari saja masih serba kekurangan.

"Saya bingung anak saya merengek minta dibelikan HP. Soalnya sudah 10 hari ketinggalan pelajaran. Saya terpaksa mencuri HP, meskipun saya sadar bahwa perbuatan itu sangat salah," ujarnya, Rabu 5 Agustus 2020.

Tinggal di gubuk berukuran 4x6 meter di gang sempit, hanya ada satu kamar serta sebuah ruangan yang dijadikan sebagai ruang tamu sekaligus berfungsi sebagai ruang tidur dan tempat berkumpul keluarga.

Baca Juga: Ternyata Strawberry Kaya Akan Manfaat, Salah Satunya Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Di dalamnya, hanya ada lemari pakaian, lemari piring, dan TV tabung. Sedangkan di belakangnya, terdapat sebuah toilet.

A pun mengaku kenal dengan orang yang ia curi HP nya. Bahkan A juga sering disuruh untuk bantu-bantu di rumah korban.

Saat melihat ada HP tergelatak di salah satu ruangan rumah korban, ia pun kemudian mengambilnya.

"Jujur, saat itu saya gelap mata, saya teringat anak saya. Makanya ketika lihat ada HP saya langsung ambil," ucapnya.

Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan Ini Bisa Mencegah Kerontokan Pada Rambut

Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedia News dengan judul Kisah Ayah di Garut Curi HP Agar Anaknya Bisa Belajar Daring Jadi Viral, Bantuan Mulai Berdatangan

Namun aksi pencurian yang dilakukan A tersebut nyatanya tak berjalan mulus, karena pada akhirnya korban berhasil menemukan barang yang dicurinya itu dengan melalui pelacakan.

Saat ditemukan, HP tersebut tengah dipakai anaknya yang masih duduk di bangku SMP untuk belajar secara online. Sedangkan kakaknya terpaksa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi.

Keluarga korban yang awalnya geram pun akhirnya berbalik menjadi iba setelah mengetahui kondisi ekonomi A dan keluarganya. Padahal sebelumnya, korban sempat melaporkan kasus pencurian tersebut ke pihak kepolisian.

Namun akhirnya memilih untuk tidak memperpanjang kasus tersebut dan berniat untuk membantu.

Baca Juga: Manfaat Bunga Lawang Bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil

Sementara itu, kisah A yang mencuri HP agar anaknya bisa mengikuti pelajaran secara online tersebut mengundang simpati dari berbagai kalangan.

Tidak sedikit pihak-pihak yang merasa tergugah dan memberikan bantuan setelah mengetahui kronologisnya.

Bantuan salah satunya diberikan jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut yang langsung menyambangi kediaman keluarga A di Kecamatan Tarogong Kaler. Selain HP android berikut kartu dan kuotanya, keluarga besar Kejari Garut juga memberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan sembako untuk meringankan beban keluarga A.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut, Sugeng Hariadi, didampingi Kepala Seksi Pidana Umum ( Kasi Pidum) Kejari Garut, Dapot Dariarma, mengatakan setelah pihaknya mengecek langsung ke kediaman A, kondisi keluarganya memang sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Ternyata Daun Singkong Punya Segudang Manfaat, Salah Satunya Mengobati Stroke

Untuk menyambung hidup, bapak 3 anak itu bekerja serabutan dengan penghasilan Rp50 ribu per hari, itu pun kadang tidak menentu.

"Jadi saat kita cek, kondisinya memang benar-benar memprihatinkan. Makanya kita bantu lah untuk meringankan bebannya," katanya usai memberikan bantuan, Rabu 5 Agustus 2020.

Menurut Sugeng, selain HP berikut kartu dan kuotanya, pihaknya juga memberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan juga sembako untuk meringankan beban keluarga A.

Selain memberikan bantuan, lanjut Sugeng, pihaknya juga memberikan pemahaman terkait hukum. Sebab walau bagaimanapun juga, tindakan mencuri tetap saja tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

Baca Juga: Anak Anda Sulit Diatur? Berikut 3 Tips Mudah Supaya Anak Jadi Penurut

"Di mata hukum, aksi A itu tetap tidak bisa dibenarkan. Meski ia mempunyai niat mulia agar anaknya bisa belajar, namun caranya salah" ucapnya.

Sementara itu, selain dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, bantuan untuk keluarga A pun datang dari berbagi pihak lainnya, termasuk dari kepolisian yang juga memberikan HP serta berbagai macam kebutuhan pokok lainnya, seperti beras, mie instan, dan lainnya. ***( Agus Somantri / Galamedia News)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x