RINGTIMES BANYUWANGI - Beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju mengeroyok Gubernur DKI Jakarta terkait penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) rencananya akan dimulai Senin, 14 September 2020.
Namun siapa sangka, langkah Anies Baswedan itu dinilai Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 sudah tepat. Pasalnya dalam lima pekan terakhir, penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah DKI Jakarta semakin luas.
Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan penyebaran virus corona sebenarnya sempat menurun saat Jakarta menerapkan PSBB April-Juni 2020.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Anies Baswedan Dikeroyok Sejumlah Menteri, Malah Dipuji Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19
Baca Juga: Jika Nyeri Haid Datang, Berikut Hal-hal yang Harus Anda Lakukan
Akan tetapi, angka itu kembali naik ketika Gubernur DKI Jakarta menerapkan PSBB Transisi semenjak awal Juni lalu. Bahkan, dalam lima pekan terakhir, lima kota di Jakarta berstatus zona merah.
"Ini menunjukkan kondisi dengan tingkat penularan yang cukup tinggi, maka dari itu perlu pengetatan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung dalam saluran Youtube Sekretaris Presiden, Kamis 10 September 2020 seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Galamedianews.com
DKI Jakarta diketahui merupakan provinsi pertama yang menerapkan kebijakan PSBB untuk menekan laju penyebaran virus corona. Tercatat, PSBB di Jakarta pertama kali dimulai pada 10 April.
PSBB di Jakarta diketahui berlangsung sebanyak tiga kali sebelum akhirnya Anies memutuskan untuk menerapkan PSBB Transisi per awal Juni. Dalam penerapannya, PSBB transisi melonggarkan sejumlah aturan dalam PSBB.
Baca Juga: Zodiakmu Ternyata Mencerminkan Karakter Disney, Berikut Bagian 2