Mengkhawatirkan, Depok Terancam Masuk Zona Hitam

- 17 September 2020, 12:15 WIB
Wali kota Depok
Wali kota Depok /

RINGTIMES BANYUWANGI – Kasus Covid-19 di Kota Depok semakin tak terkendali. Total pasien positif terus bertambah. Padahal Kota Depok saat ini telah berzona merah.

Mohammad Idris selaku wali kota Depok menyatakan bahwa, ada 93 RW yang statusnya kini menjadi zona merah. Bukan hanya itu, bahkan semua ruang intensive care unit (ICU) di 10 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 telah terisi penuh.

Idris khawatir, jika penambahan kasus yang terus menerus terjadi akan membuat Kota Depok menjadi zona hitam dari yang saat ini telah zona merah.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Depok Terancam Masuk Zona Hitam, Wali Kota: Kian Tak Terkendali, ICU RS Rujukan Bahkan Terisi Penuh

"Penyebaran Covid-19 terus meningkat tak terkendali dan Kota Depok bisa saja dari zona merah masuk ke zona hitam. Jangan sampai terjadi, untuk itu perlu kerja sama seluruh warga untuk mematuhi protokol kesehatan," ujar Idris, Selasa 15 September 2020.

Baca Juga: Viral, Mama yang Sudah Meninggal Ditemukan Kembali oleh Seorang Wanita Jambi di Google Maps

Kabar yang menyebutkan bahwa sebanyak 93 RW dari 924 RW di Kota Depok masuk dalam zona merah Covid-19 pun sudah dibenarkan oleh Idris.

RW yang masuk zona merah harus melakukan pembatasan sosial kampung siaga (PSKS).

"RW yang masuk zona merah karena tercatat ada dua orang yang isolasi mandiri Covid-19," ujar Idris.

Idris mengungkapkan, berdasarkan Keputusan Wali Kota Depok Nomor 443/335/Kpts/Dinkes/Huk/2020, RW zona merah paling banyak berada di Kecamatan Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Cimanggis. Menurutnya, penyebaran Covid-19 di Kota Depok terus meningkat.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Akan Ditransfer Dalam 2 Hari Ini, Cek Nama Anda Disini

Idris juga mengumumkan, kapasitas 10 RS rujukan pasien Covid-19 sudah hampir penuh di atas 80 persen. Keadaan darurat bahkan terjadi di bagian ICU.

"Keadaan lebih darurat ditemui pada ketersediaan ICU dan HCU sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 bergejala berat. Semuanya sudah penuh," kata Idris.

Idris mengutarakan, untuk mencari jalan keluar, pihaknya sedang berusaha untuk menjadikan hotel-hotel di Kota Depok sebagai tempat isolasi para pasien Covid-19 tak bergejala.

Baca Juga: Kabar Baik, Rencana Pajak Mobil Baru DP 0 Persen Disambut Baik oleh Produsen Otomotif

Namun, kata Idris, belum ada hotel yang bersedia untuk dijadikan tempat karantina pasien positif Covid-19 tak bergejala.

Untuk itu, lanjut Idris, pihaknya meminta para pasien positif tanpa gejala Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. Idris juga sudah menambah RS rujukan Covid-19.

"Kami juga sudah menambah satu RS rujukan yakni RS Citra Medika Cilodong untuk merawat pasien positif Covid-19 bergejala dan tidak bergejala dengan kapasitas 70 persen," ujarnya.

Baca Juga: Ternyata Begini Proses Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp600 Ribu yang Belum Diterima

Saat ini, ada 10 RS rujukan Covid-19 di Kota Depok yakni RSUD Depok, RS Bunda Margonda, RS Hermina Depok, RSUI, RS Bhayangkara, RS Mitra Keluarga Depok, RS Puri Cinere, RS Sentra Medika, RS Melia, dan RS Tugu Ibu. Beberapa RS yang dihubungi Republika mengonfirmasi penuhnya ruang isolasi.

"Untuk ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 bergejala berat sudah penuh. Daftar antrean hingga 10 pasien Covid-19 setiap harinya," ujar Humas RS Bunda Margonda Depok, Mawar, Selasa 15 September 2020.

Situasi yang sama juga terjadi di RSUD Kota Depok yang memberlakukan sistem daftar tunggu bagi pasien Covid-19 yang belum memperoleh ruang isolasi.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans RCTI dan MNC TV Hari Ini, Kamis 17 September 2020

"Ruang isolasi sudah penuh. Memang telah terjadi beberapa peningkatan atau ekskalasi yang mereka susah mencari rujukan ICU dan HCU," terang Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori, seperti dikutip dari Warta Ekonomi pada artikel "Walikota Depok Ungkap ICU Penuh dan Kekhawatiran Masuk Zona Hitam," dengan sindikasi konten dari Republika.

Untuk di RSUI, kondisi ruang isolasi sudah di atas 80 persen terisi penuh. Hampir setiap hari ada 30 hingga 50 pasien Covid-19 yang harus mendapat perawatan di RSUI.

"Sudah di atas 80 persen tempat tidur khusus pasien Covid-19 terisi. Selain itu, ketersediaan ICU/HCU juga sudah 90 persen," terang Manajer Pelayanan Medik RSUI, Rakhmad Hidayat.*** (Ari Nursanti/ Pikiran Rakyat)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah