Bahkan Gatot Nurmantyo mengatakan komunikasi itu tidak lancar lantaran pemerintah dan rakyat belum memiliki draf Omnibus Law UU Cipta Kerja yang final.
Baca Juga: SBY Difitnah, Prabowo Subianto Bongkar Kekuatan Besar di Balik Aksi Demo Omnibus Law
"yang membuat tidak final itu karena presiden juga belum menerima draf yang final," ujar Gatot Nurmantyo.
Refly Harun lantas melempar pertanyaan.
"Berarti kemarin ketika pemerintah menyebut isu UU Cipta Kerja yang beredar enggak bener, berarti juga belum memiliki dasar dong, enggak jelas juga?" tanya Refly Harun.
Gatot Nurmantyo lalu menjawab bahwa draf UU Cipta Kerja yang mengajukan dari pemerintah.
Baca Juga: Calathea Tumbuh Subur dan Berdaun Cantik, Berikan Jenis Pupuk Ini
"Tapi kan yang bikin draf-nya pemerintah, jadi sudah tahu," ujar Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo menyebut gerakan massa yang terjadi menolak UU Cipta Kerja lantaran saat ini masih pandemi, banyak PHK kemudian dibayangi-bayangi dengan Omnibus Law itu.
"Saat ini masih pandemi, banyak PHK kemudian dibayangi-bayangi dengan Omnibus Law itu, jadi rakyat pada takut, sehingga bergerak semua," ujar Gatot Nurmantyo.