RINGTIMES BANYUWANGI – Setelah tsunami Covid-19 menyerang India, sebagian besar negara-negara Asia Tenggara mulai merasakan ancaman bahaya lonjakan kasus virus mematikan tersebut.
Negara tetangga Indonesia, Malaysia mencatat hingga 8.290 kasus Covid-19 harian yang menyebabkan pemerintah negara tersebut menguumkan lockdown total.
Upaya menurunkan lonjakan kasus Covid-19 tersebut didukung dengan mengerahkan hingga 55.000 aparat polisi di seluruh Malaysia.
Malaysia akan melakukan masa isolasi total pada fase pertama terhitung dua minggu sejak 1-14 Juni 2021 nanti.
Baca Juga: Marcus Gideon Ungkap Kesedihan Usai Turnamen Malaysia Open 2021 Tertunda
Keputusan tersebut langsung diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin dalam Sidang Khusus MKN soal pengurusan Covid-19 di Malaysia.
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Antara pada 29 Mei 2021, hanya sektor ekonomi dan layanan penting yang diizinkan beroperasi sepanjang periode lockdown total.
“Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan situasi terkini penularan Covid-19 di Malaysia dengan jumlah kasus harian telah melebihi 8.000 kasus,” kata Muhyiddin.
Menurut laporan terkini dari Kementrian Kesehatan Malaysia, kasus harian Covid-19 per 28 Mei pukul 12.00 siang sudah mencapai 8.290 kasus.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Frustasi Saat Pandemi Covid-19
Jumlah kasus tersebut menjadi rekor tertinggi kasus Covid-19 sepanjang pandemi di Malaysia.
“Saya berharap masyarakat terus patuhi SOP memandang kasus positif semakin meningkat naik dan hari ini telah mencapai lebih 8.000 kasus,” ungkap Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob.
Sejumlah 55.000 personil kepolisian diturunkan untuk menjaga pelaksanaan lockdown total terhitung 1-14 Juni 2021 mendatang.
Jumlah aparat tersebut meningkat setelah sebelumnya hanya dikerahkan 37.000 personil.
“Sebelumnya kekuatan polisi 37.000 orang,” kata Menteri Dalam Negeri Malaysia Hamzah Zainudin.***