BNPT Sebut Terorisme Selalu Dibungkus dengan Motif Agama yang Menimbulkan Fitnah

30 Mei 2021, 08:57 WIB
BNPT memberikan tanggapan terkait aksi radikalisme dan terorisme yang marak dilakukan saat ini, menurutnya terorisme selalu dikaitkan dengan /ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

RINGTIMES BANYUWANGI – Maraknya tindakan terorisme hingga kelompok radikal memberikan pengaruh buruk semakin membuat masyarakat resah.

Kondisi ini mendapat tanggapan dari Direktur BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Ahmad Nurwakhid.

Dia mengatakan bahwa kelompok radikal terorisme memiliki paham yang dibungkus dengan motif agama, seperti yang dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Antara pada 29 Mei 2021.

“Selama ini kelompok radikal terorisme dalam melakukan penyebaran pahamnya selalu membungkusnya dengan motif agama, padahal hal tersebut tentunya sangat merugikan dan juga memfitnah agama tersebut,” kata Ahmad.

Baca Juga: Muannas Alaidid Sentil Fadli Zon saat Komentari Kasus Munarman Tersangka Terorisme

Tindakan terorisme yang semakin merajalela adalah salah satu tanda adanya krisis sipiritualme.

Menurutnya, aksi radikalisme dan terorisme tidak ada kaitannya dengan agama apa pun.

Terorisme berkaitan dengan pemahaman dan cara beragama yang menyimpang.

Sehingga bertentangan dengan nilai-nilai agama yang mengajarkan kerukunan dan perdamaian.

Baca Juga: Paham Radikal Kian Menyeruak, BNPT: Pemuka Agama Jadi Ujung Tombak Pencegah

“Aksi terorisme dan radikalisme ini dapat menimbulkan fitnah, perpecahan, dan juga menjadi musuh negara, hal itu bertentangan dengan konsesus atau perjanjian bangsa ini, yaitu pancasila,” tutur Ahmad.

Seperti yang kita ketahui saat ini, aksi radikalisme dan terorisme semakin merajalela di negara ini.

Mulai dari bom bunuh diri di depan gereja, hingga aksi penyerangan kantor polisi oleh wanita bercadar.

Maka dari itu, aksi radikalisme dan terorisme harus diperangi oleh berbagai pihak.

Dimulai dari keluarga, sekolah, dan guru ngaji atau guru agama, agar tindakan terorisme bisa dicegah sejak dini.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler