Peneliti China Uji 50 Ribu Hewan Lebih untuk Temukan Bukti Asal-usul Covid-19

30 Mei 2021, 12:07 WIB
Peniti China menguji puluhan ribu hewan untuk menemukan bukti asal-usul Covid-19 /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Berbagai upaya dilakukan China untuk menemukan bukti asal-usul Covid-19. Salah satunya dengan menguji 50 ribu hewan lebih, termasuk kelelawar.

Meski publik berkeyakinan bahwa Covid-19 benar-benar bocor dari laboratorium, peneliti China tetap menguji puluhan ribu hewan-hewan tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan China Klaim Punya Bukti Covid-19 Dibuat di Laboratorium Wuhan, Bukan dari Alam

Sejak ditemukannya Covid-19, puluhan ribu hewan telah diuji, seperti babi, kelelawar, kambing, hingga angsa, sebagaimana dikutip dari laman Nypost.com, Minggu 30 Mei 2021.

Peneliti utama China yang bekerja dengan WHO, Liang Wannia mengatakan bahwa asal-usul Covid-19 masih menjadi misteri yang belum terpecahkan, meski China telah melakukan banyak penelitian.

Baca Juga: Ilmuwan China Disebut Sengaja Ciptakan Covid-19, Ahli Jelaskan Buktinya

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Intitute Virologi Wuhan (WIV), ditemukan bahwa virus kelelawar dengan kode genetik 96,2 persen identik dengan SARS-CoV-2, yakni virus yang menyebabkan Covid-19.

Para peneliti juga menemukan virus yang hampir identik pada musang sawit himalaya dan anjing rakun.

Namun, laporan WHO masih yakin bahwa Covid-19 kemungkinan besar berasal dari kelelawar.

Baca Juga: 3 Proyek China yang Dianggap Melawan Takdir Tuhan, Ada Bola Anti Kiamat

Namun, Institute Wuhan menghapus data studi tersebut pada 2019, tepat sebelum wabah dumulai. Menurut Zhengli, hal ini dilakukan untuk melindungi laboratorium dan stafnya dari serangan.

Sementara itu, ada beberapa pihak yang menduga bahwa virus muncul dari laboratorium. Salah satunya penasihat keamanan nasional AS, Matthew Pottinger yang mengatakan, “Sangat mungkin hal itu muncul dari laboratorium”.

Baca Juga: Bambang Widjojanto: Aksi Solidaritas Pegawai KPK Akan Menggilas Pimpinan Tak Pantas

“Mungkin saja mereka menyebabkan pandemi yang ingin mereka cegah,” kata Pottinger kepada MIT Technology Review.

Jamie Metzl, rekan teknologi dan kemananan nasional di lembaga thin tank Antlantic Council mengatakan “gila” karena masih belum ada jawaban jelas perihal asal-usul Covid-19.

“Semua orang di bumi adalah pemangku kepentingan dalam hal ini,” tegas Metzl.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler