Taliban Tembak Mati Penyanyi Folk Afghanistan, Sebut Musik Dilarang dalam Islam

1 September 2021, 09:16 WIB
Masoud Andarabi membagikan rekaman video yang dia klaim aksi militan Taliban membunuh musisi folk Afghanistan Fawad Andarabi. /Twitter/@andarabi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Baru-baru ini Taliban dikabarkan membunuh secara brutal salah seorang penyanyi folk terkenal dari Afghanistan.

Fawad Andarabi, penyanyi terkenal Afghanistan itu dilaporkan diseret dari rumahnya dan kemudian ditembak mati.

Usai pembunuhan tersebut, juru bicara Taliban dalam wawancaranya mengatakan dengan tegas bahwa musik dilarang dalam Islam.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan ISIS Serang Bandara Kabul, Ingin Menang dari Taliban?

“Musik dilarang dalam Islam,” kata juru bicara Taliban dilansir dari laman Business Insider pada Rabu, 1 September 2021.

Dalam unggahan akun Twitter pribadinya, Menteri Dalam Negeri di bawah mantan Presiden Afghanistan Ashraf Gahani, Masoud Andarabi mengatakan bahwa Fawad Andarabi dibunuh pada hari Sabtu.

Berdasarkan laporan LBC News, Fawad Andarabi diseret dari rumahnya di Andarab, dekat Lembah Panjshir, kemudian ia ditembak mati.

Baca Juga: Mengapa Taliban Ingin Menguasai Afghanistan? Ini Tujuan Mereka Sebenarnya

“Hari ini mereka secara brutal membunuh penyanyi folkloric, Fawad Andarabi yang hanya membawa kegembiraan bagi lembah dan penduduknya,” cuit Masoud Andarabi dalam akun Twitter pribadinya @andarabi.

Taliban disebut tengah membujuk orang untuk tidak menampilkan atau mendengarkan musik di Afghanistan.

Pada pemerintahan sebelumnya, Taliban juga melarang semua musik, selain beberapa nyanyian keagamaan.

Baca Juga: Pendapat Habib Hasan Al Muhdor tentang Taliban, Bolehkah Menggulingkan Pemerintahan yang Sah?

Taliban menghancurkan kaset-kaset musik, alat musik dilarang, bahkan burung penyanyi pun ditangkap.

Menurut laporan India Today, Taliban tidak hanya alat musik yang dihancurkan, melainkan mereka juga melarang memunculkan suara perempuan di saluran TV maupun radio.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Business Insider

Tags

Terkini

Terpopuler