Rencana Penerbangan Pertama KF-21 Boramae Indonesia pada 2022 Membuat Korsel Bersitegang

13 Oktober 2021, 21:25 WIB
Korea Selatan akhirnya gila-gilaan melakukan uji coba rudalnya saat mengetahui rencana penerbanga pertama KF-21 Boramae di Indonesia. /Twitter @TheDeadDistrict

RINGTIMES BANYUWANGI – Proyek pembuatan pesawat jet tempur KF-21 Boramae antara Indonesia dan Korea Selatan semakin mendekati hasil yang baik.

Pasalnya, pada 2022 nanti rencanya pesawat jet tempur KF-21 Boramae tersebut akan melakukan penerbangan pertamanya seperti dikutip dari Zonajakarta.

KF-21 Boramae merupakan pesawat jet tempur yang kualitasnya setingkat denagn pesawat F-18 yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan tergolong dalam pesawat tempur generasi 4,5.

Ini menunjukkan betapa canggihnya pesawat jet tempur KF-21 Boramae dibanding dengan pesawat tempur lain yang dimiliki Indonesia sebelumnya seperti F-16 dan Sukhoi.

Baca Juga: Insinyur Indonesia Kabur Saat Proyek KF-21 Boramae Berlangsung, DAPA: Tak Ada Biaya Kontribusi

Sejak 2021 lalu, proyek pembuatan jet tempur KF-21 Boramaeini rencananya akan dibuatkan 150 unit pesawat atau senilai 8 miliar dolar Amerika. Harga yang bisa dibilang cukup fantastis.

Dari 150 unit tersebut, 50 diantaranya adalah milih Indonesia dengan anggaran sebesar 1,6 miliar dolar Amerika.

Menhan Indonesia, Prabowo Subianto menyaksikan peluncuran jet tempur buatan dalam negeri mereka, Korea Aerospace Industry Ltd (KAI) pada Jumat, 9 April 2021 setelah hampir 10 tahun penantian.

Perusahaan manufaktur Korea Selatan(KAI) merilis video promosi di mana, melalui gambar terkomputerisasi, menunjukkan seperti apa pesawat KF-21 Boramae nantinya dan profil misi apa yang akan dimilikinya.

Baca Juga: Fitur KF-21 Boramae Masuk Iklan Gambar Terkomputerisasi, Ingatkan Proyek Skat Rusia Mikoyan

Dalam video tersebut, terlihat salah satu fitur KF-21 Boramae sedang dikembangkan di berbagai program di seluruh dunia, yang juga direncanakan KAI untuk melengkapi KF-21 Boramae.

Yakni kemampuan untuk bekerja dalam kemitraan manusia-mesin dengan pesawat tempur tak berawak, atau drone.

Dalam video iklan jet tempur itu menunjukkan KF-21 Boramae memimpin formasi 3 sistem tempur udara tak berawak, yang desain silumannya mengingatkan pada proyek Skat perusahaan Rusia Mikoyan.

Untuk diketahui, Skat adalah salah satu dari dua konsep UCAV sayap rendah (low wing) dikembangkan untuk Departemen Pertahanan Rusia.

Baca Juga: Proyek KF-21 Boramae Terancam Gagal, Korea Selatan Cemas Anggaran Indonesia Terkuras

SKAT adalah low-observable, pesawat subsonik dimaksudkan untuk membawa senjata di dua teluk senjata ventral yang cukup besar untuk rudal seperti Kh-31, didukung oleh mesin turbofan tunggal Klimov RD-5000B, varian dari RD-93.

KF-21 Boramae adalah pesawat yang dalam perwujudannya sekarang termasuk dalam pesawat tempur generasi 4,5, mirip dengan Super Hornet atau Rafale.

Jet tempur KF-21 Boramae bermesin kembar dengan kecepatan tertinggi yang diharapkan 2.200 km / jam.

Pesawat KF-21 Boramae yang merupakan kerjasama Indonesia dan Korea Selatan memiliki jangkauan 2.900 km dan mampu membawa beban tempur hingga 7,7 ton.

KAI baru-baru ini mengumumkan bahwa KF-21 Boramae akan berkembang melampaui jet tempur Generasi ke-5 saat ini untuk menggabungkan fitur-fitur jet tempur generasi ke-6 yang saat ini sedang dikembangkan.

Baca Juga: Kabar Batalnya Indonesia Soal Perjanjian Pembagian Biaya Jet Tempur KF-21 Boramae Jadi Sorotan

Korea Selatan sampai gila-gilaan melakukan uji coba rudal yang akan dipasang di jet tempur KF-21 Boramae meski bersitegang dengan Pyongyang, seperti dikutip dari Zonajakarta.com dengan judul KF-21 Boramae Indonesia Segera Terbang, Korea Selatan Gila-gilaan Uji Rudalnya Meski Tegang dengan Pyongyang

Dalam artikel yang diterbitkan Janes 15 September 2021, Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan (MND) mengumumkan pada tanggal 15 September bahwa Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) telah mengembangkan dan menguji berbagai rudal baru untuk KF-21 Boramae.

Deretan rudal yang diuji coba termasuk rudal jelajah supersonik yang diluncurkan dari darat, rudal balistik yang diluncurkan dari darat, rudal permukaan jarak jauh yang diluncurkan dari udara ke darat dan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM).

MND mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran rudal udara jarak jauh baru-baru ini menjalani uji pemisahan pesawat, dengan rekaman ADD dari uji yang menunjukkan senjata diluncurkan dari pesawat F-4E Phantom II Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF) F-4E Phantom II.

Rudal tersebut telah dijadwalkan untuk digunakan oleh pesawat tempur low-observable KF-21 Boramae milik Korea Aerospace Industries (KAI), yang sedang dikembangkan untuk RoKAF.*** (Zulaika Rizkia/Zona Jakarta)

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler