Muslimat NU Blimbingsari Banyuwangi Dilatih Ilmu Manajemen dan Administrasi, Tak Lupa Diingatkan Soal Gadget

29 Desember 2021, 19:20 WIB
Pengurus Muslimat NU PAC Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi saat menggelar pelatihan manajemen dan administrasi pada Rabu, 29 Desember 2021. /Dok. Muslimat NU PAC Blimbingsari

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar pelatihan administrasi dan manajemen, pada Rabu 29 Desember 2021.

Kegiatan PAC Muslimat NU Kecamatan Blimbingsari yang digelar di BCC Coffe Shop, depan Bandara Banyuwangi tersebut diikuti oleh ketua dan bendahara 24 Ranting Muslimat NU se Kecamatan Blimbingsari.

Ketua PAC Muslimat NU Kecamatan Blimbingsari, Rusdianah mengatakan, pelatihan manajemen dan administrasi tersebut dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengurus dan anggota badan otonom perempuan NU.

Baca Juga: Latihan Soal PPPK Tahap 3 2021 Kompetensi Manajerial Lengkap dengan Kunci Jawaban

“Sehingga dipandang perlu adanya kegiatan pelatihan manajemen dan administrasi yang ada di kepengurusan Muslimat di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi,” ungkap Rusdianah.

Perempuan yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Gintangan pada periode 2007-2013 dan 2013-2019 ini menambahkan bahwa pelatihan peningkatan kualitas SDM pengurus dan anggota Muslimat NU di Kecamatan Blimbingsari akan terus ditingkatkan.

“Insya Allah akan banyak kegiatan yang kita galakkan di tahun 2022. Terutama untuk meningkatkan kualitas SDM pengurus dan anggota Muslimat NU,” tandasnya.

Baca Juga: Spion Dirusak Paspampres, Warga Depok Akui Salah dan Minta Maaf

Menurutnya, anggota Muslimat NU memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Terlebih sebagian besar pengurus adalah ibu rumah tangga, yang tentunya memiliki peran yang dominan dalam tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa.

Peran utama anggota Muslimat, menurutnya, adalah menanamkan ahlak kepada anggota keluarga dan lingkungan sekitar.

Baca Juga: Madam Pang, Manajer Thailand yang Diduga Mendapat Pelecehan Seksual dari Pendukung Vietnam

Rusdianah juga menyinggung tentang dampak negatif penggunaan gadget pada anak-anak jika tidak diawasi dengan baik.

Mengutip dari NU Online, Rusdianah menjelaskan bahwa Kiai Zamzami Sabiq Hamid menyatakan, 70 persen ketika orang tua sibuk memberikan gadget pada anak usia 6 bulan – 4 tahun. 

“Menurut Kiai Zamzani, 65 persen orang tua memberikan gadget pada anak untuk menenangkan anak di tempat umum. Sedangkan 25 persen orang tua meninggalkan anak sendirian dengan gadget menjelang tidur. Sementara 94 persen anak usia TK (4-6 tahun) sudah biasa menggunakan gadget,” ungkapnya.

Baca Juga: Egy Maulana Vikri Terpilih Menjadi Pemain Paling Dinantikan pada Final AFF 2020

Ini yang perlu diperhatikan oleh anggota Muslimat sebagai ibu dari anak-anaknya untuk senantiasa membatasi si buah hati bermain gadget.

Rusdianah menyatakan, himbauan ini bukan bersifat larangan melainkan untuk mengingatkan para ibu untuk tidak membebaskan anaknya bermain gadget. 

“Jadi, waktunya belajar ya belajar, waktunya ngaji ya ngaji. Waktunya bermain silahkan kasih gadget. Intinya dalam mendidik anak itu harus seimbang,” jelasnya.

Baca Juga: 5 Grup K-Pop yang Akan Debut di Tahun 2022

Kedepan, pengurus Muslimat PAC Blimbingsari berkomiten akan menggelar banyak kegiatan untuk mendukung program-program pemerintah sehingga bisa membawa kemaslahatan untuk umat.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler