Suku Cadang Tank Dicuri, Rusia Alami Kesulitan dalam Invasi hingga Komandan Bunuh Diri

29 Maret 2022, 09:42 WIB
Suku cadang tank milik Rusia banyak dicuri yang berdampak pada 90 persen alat tersebut tidak bisa digunakan saat invasi. /PIXABAY/Rohitvarma/

RINGTIMES BANYUWANGI - Invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina hingga kini masih berlanjut.

Awalnya serangan tersebut diyakini pasukan Putin hanya akan berjalan selama beberapa hari, namun sekarang sudah menginjak hampir 2 bulan. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi lemahnya Rusia dalam invasi adalah adanya kenyataan bahwa 90 persen tank cadangan tidak dapat digunakan. 

Baca Juga: Tragis, Suku Cadang Tank Rusia Dicuri, Komandan Pasukan Pasrah dan Memutuskan Bunuh Diri

Tank milik Rusia tidak dapat beroperasi karena beberapa suku cadang telah dicuri. Bukan hanya itu, beberapa juga telah sepenuhnya dibongkar dan kehilangan mesin-mesin utamanya. 

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "90 Persen Tank Tidak Bisa Beroperasi, Komandan Pasukan Rusia Dinyatakan Tewas Bunuh Diri", Kementerian Pertahanan Ukraina bahkah menyatakan bahwa tim Putin tengah mengalami kesulitan akibat pemulihan peralatan perang yang dinilai mustahil. 

Invasi yang terjadi sejak 24 Februari 2022 lalu telah memakan banyak korban. Tidak lain salah satunya yaitu komandan dari Rusia sendiri. 

Komandan tersebut dinyatakan bunuh diri setelah mengetahui bahwa tank cadangan milik pasukannya tidak bisa lagi beroperasi. 

Baca Juga: Invasi Menyentuh Satu Bulan Lebih, Rudal Milik Rusia Hantam Pusat Penyimpanan Makanan di Ukraina

Dalam konferensi pers sebelumnya, pilot perwira pengintai tim Putin, Sergey Galkin mengatakan bahwa tentara seolah dijebak oleh Presiden Putin untuk membunuh saudaranya sendiri.

Selain itu, melalui Telegram Ukraina mengklaim bahwa peralatan elektronik berbahan logam mulia milik tim Putin kini telah dilucuti.

Tim Putin sempat mencoba mengoperasikan sejumlah besar peralatan dari fasilitas penyimpanan jangka panjang Ukraina di kota yang diduduki, tetapi langkah itu terpantau gagal.

Tidak diketahui pasti berapa jumlah tentara Rusia yang tewas dalam invasi sejauh ini. Namun Kiev mengklaim 16.000 orang tewas dan ribuan lainnya menyerah atau terluka.

Baca Juga: Rusia Ungkap Tujuan Utama, Usai Gagal Tundukkan Kota-Kota Besar di Ukraina

Sebelumnya, Jenderal Senior Sergei Rudskoi mengisyaratkan bahwa tim Putin telah mengganti tujuannya. Tujuan utama mereka saat ini adalah mengendalikan wilayah Donbas timur.

Pernyataan tersebut dibuat setelah Barat melaporkan tewasnya jenderal Rusia ketujuh, Letnan Jenderal Yakov Rezanstev di Ukraina.

Informasi itu bertepatan dengan kabar kematian seorang kolonel Rusia bernama Rezanstev, yang dibunuh oleh pasukannya sendiri akibat demoralisasi pada mayoritas tentara.

Invasi dilaporkan ikut menewaskan Jenderal Magomed Tushaev, Mayor Jenderal Oleg Mityaev, Vitaly Gerasimov, Andrei Sukhovetsky, dan Komandan Andrey Kolesnikov dari pihak tim Putin.

Tak hanya para pemimpinnya yang tewas, ada juga Komandan Angkatan Darat Jenderal Vlaislav yang dipecat oleh Kremlin minggu lalu karena kerugian besar yang dialami Rusia.***(Siti Aisyah Nurhalida Musthafa-Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler