Hasil Dialog Negosiasi Perdamaian Moskow-Kyiv, Ukraina Tidak Akan Bergabung dengan NATO

30 Maret 2022, 11:48 WIB
Inilah hasil dialog negosiasi antara Moskow dan Kyiv dalam mencapai perdamaian untuk mengehntikan invansi Rusia ke Ukraina. /Instagram/@leadervladimirputin | Instagram/@zelenskiy_official/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Rusia dan Ukraina kembali mengadakan dialog negosiasi perdamaian secara langsung di Instanbul pada Selasa kemarin. 

Dalam dialog negosiasi tersebut Rusia mengusulkan akan mengurangi aktivitas militernya di sekitar Kyiv dan Ukraina Utara. 

Sedangkan Ukraina mengajukan negosiasi untuk netral dengan jaminan negaranya tidak akan bergabung dengan militer NATO.

Baca Juga: Mayat Wanita Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Ukraina, Ada Ukiran Swastika yang Ditulis dengan Darah di Tubuhnya

Namun dalam negosiasi perdamaian belum sampai pada kata sepakat antara Rusia dengan Ukraina.  

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Dialog Moskow-Kyiv: Ukraina Dilarang Jadi Tuan Rumah Pangkalan Militer Asing, Rusia Janji Kurangi Serangan

Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, mengatakan keputusan pengurangan serangan itu untuk meningkatkan rasa saling percaya dalam negosiasi selanjutnya.

Baca Juga: Rusia Siap Damai dan Hentikan Invasi, Ukraina Khawatir Moskow Sering Tak Konsisten

"(Untuk) menyetujui dan menandatangani kesepakatan damai dengan Ukraina," kata Fomin.

Kepala perunding Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan dialog konstruksi telah terjadi dan delegasi Moskow telah menerima proposal tertulis dari pihak Ukraina.

"Mengkonfirmasi keinginan (Rusia) untuk status netral dan bebas nuklir," katanya.

"Dari pihak saya, saya dapat mengatakan bahwa kita sama-sama mengambil dua langkah menuju deeskalasi konflik," kata Medinsky.

Dia menjelaskan kedua belah pihak juga telah meningkatkan kemungkinan pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menandatangani kesepakatan final.

Baca Juga: Rusia Berjanji Akan Segera Mundur dari Ukraina dan Hentikan Invasi

Tuntutan Ukraina

Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan pihaknya menawarkan mengadopsi status netral, yakni tidak akan bergabung dengan aliansi militer seperti NATO, yang merupakan tuntutan utama Moskow.

Sebagai gantinya, Mykhailo Podolyak mengatakan Ukraina membutuhkan jaminan keamanan gaya NATO yang dilindungi oleh negara-negara penjamin seperti Amerika Serikat, Inggris, Turki, Prancis, dan Jerman.

Ia menyebut negara-negara tersebut secara hukum terlibat aktif dalam melindungi Ukraina dari agresi apa pun.

Ukraina juga mengusulkan untuk memasukkan periode konsultasi 15 tahun tentang status semenanjung Krimea dan Donetsk di wilayah timur. Namun, masalah tersebut akan diselesaikan secara eksklusif melalui negosiasi bilateral Rusia-Ukraina. 

"Jika kita berhasil mengkonsolidasikan ketentuan-ketentuan kunci ini maka Ukraina akan berada dalam posisi untuk benar-benar memperbaiki statusnya saat ini sebagai negara non-blok dan non-nuklir dalam bentuk netralitas permanen," kata perunding Ukraina Oleksander Chaly.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler