Hasil Dialog Damai Delegasi Rusia dan Ukraina, Mykhailo Podolyak Tawarkan Status Netral

30 Maret 2022, 12:14 WIB
Hasil dari dialog damai antara Rusia dan Ukraina tersebut salah satunya adalah tawaran neral dari Mykhailo Podolyak. /PIXABAY/David_Peterson/

RINGTIMES BANYUWANGI - Dialog damai telah dilakukan oleh delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul pada tanggal 29 Maret 2022 kemarin dan mendapatkan beberapa hasil. 

Hasil dari dialog damai antara Rusia dan Ukraina tersebut salah satunya adalah tawaran neral dari Mykhailo Podolyak.

Mykhailo Podolyak merupakan penasihat presiden Ukraina yang menawarkan bahwa pihaknya akan netral dan tidak berpihak ke NATO. 

Baca Juga: Mayat Wanita Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Ukraina, Ada Ukiran Swastika yang Ditulis dengan Darah di Tubuhnya

Selain itu Rusia juga menyampaikan bahwa untuk membentuk rasa kepercayaan satu sama lain maka pihaknya akan mengurangi serangan di Kyiv. dan Chernihiv.

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com yang berjudul "Dialog Moskow-Kyiv: Ukraina Dilarang Jadi Tuan Rumah Pangkalan Militer Asing, Rusia Janji Kurangi Serangan", pihak Rusia dan Ukraina akan mengupayakan pertemuan kedua presiden untuk hasil final. 

"(Untuk) menyetujui dan menandatangani kesepakatan damai dengan Ukraina," kata Fomin.

Baca Juga: Rusia Siap Damai dan Hentikan Invasi, Ukraina Khawatir Moskow Sering Tak Konsisten

Kepala perunding Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan dialog konstruksi telah terjadi dan delegasi Moskow telah menerima proposal tertulis dari pihak Ukraina.

"Mengkonfirmasi keinginan (Rusia) untuk status netral dan bebas nuklir," katanya.

"Dari pihak saya, saya dapat mengatakan bahwa kita sama-sama mengambil dua langkah menuju deeskalasi konflik," kata Medinsky.

Dia menjelaskan kedua belah pihak juga telah meningkatkan kemungkinan pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menandatangani kesepakatan final.

Baca Juga: Rusia Berjanji Akan Segera Mundur dari Ukraina dan Hentikan Invasi

Tuntutan Pasukan Zelensky

Mykhailo Podolyak mengatakan pihaknya menawarkan mengadopsi status netral, yakni tidak akan bergabung dengan aliansi militer seperti NATO, yang merupakan tuntutan utama Moskow.

Sebagai gantinya, Mykhailo Podolyak mengatakan pihaknya membutuhkan jaminan keamanan gaya NATO yang dilindungi oleh negara-negara penjamin seperti Amerika Serikat, Inggris, Turki, Prancis, dan Jerman.

Ia menyebut negara-negara tersebut secara hukum terlibat aktif dalam melindungi negaranya dari agresi apa pun.

Ukraina juga mengusulkan untuk memasukkan periode konsultasi 15 tahun tentang status semenanjung Krimea dan Donetsk di wilayah timur . Namun, masalah tersebut akan diselesaikan secara eksklusif melalui negosiasi bilateral kedua negara konflik.

"Jika kita berhasil mengkonsolidasikan ketentuan-ketentuan kunci ini maka Ukraina akan berada dalam posisi untuk benar-benar memperbaiki statusnya saat ini sebagai negara non-blok dan non-nuklir dalam bentuk netralitas permanen," kata perunding Ukraina Oleksander Chaly.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler