Rusia Ungkap Rencana Buruk Amerika Serikat Terhadap Ukraina

1 April 2022, 21:00 WIB
Saat berada di sebuah pertemuan di China, Rusia mengungkapkan adanya rencana buruk Amerika Serikat terhadap Ukraina /Twitter.com/@KremlinRussia_E

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Dalam sebuah pertemuan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengungkapkan rencana buruk Amerika Serikat (AS) terhadap Ukraina. 

Sergey Lavrov mengatakan bahwa AS sebenarnya ingin Ukraina bernasib buruk seperti Afghanistan. 

Selain itu dia juga menambahkan bahwa AS ingin menggantikan peran Afghanistan dengan Ukraina sebagai pusat politik dunia. 

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1045, Luffy Menunjukkan Jurus Baru ‘Gomu-Gomu no Gigant’

Dia mengutarakan pernyataan itu saat bertemu dengan Makhdoom Shah Mahmood Qureshi, Menteri Luar Negeri Paskitan di China. 

Artikle ini pernah dimuat di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: "Amerika Serikat Terseret, Rusia Sebut Ukraina Bakal Bernasib Sama Seperti Afghanistan" pada 31 Maret 2022.

Mereka bertemu jelang pertemuan puncak mengenai situasi di negara Asia Tengah, yang telah berlangsung pada Kamis, 31 Maret 2022 di Kota Tunxi, China.

Pertemuan tersebut dikabarkan dihadiri oleh sejumlah negara, termasuk China, Rusia, Amerika Serikat (AS), dan negara lainnya.

Baca Juga: Vladimir Putin Tegaskan Negara Tak Ramah Rusia Bayar Transaksi Gas Alam Pakai Rubel

Sejak tahun 1978, Afghanistan telah menjadi tempat terjadinya banyak perang, dengan sejumlah 'pemain' internasional yang terlibat.

Setelah dua dekade, pasukan AS dan negara Barat lainnya meninggalkan Kabul pada tahun lalu. Alhasil, Afghanistan kini jatuh ke tangan Taliban.

Sementara itu, China menempatkan diri pada posisi 'netral' dalam konflik Rusia dan Ukraina.

Kendati kerap menyuarakan dukungan untuk kedaulatan Ukraina, China enggan mengutuk serangan yang dilancarkan Rusia ke negara itu.

Baca Juga: Pasukan Rusia Mundur dari Daerah Chernobyl, Ukraina Kembali Kuasai Situs Nuklir

Dalam sebuah wawancara pada pekan ini, Wang Yi mengatakan bahwa perang maupun sanksi bukanlah solusi yang baik.

Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk melakukan operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

Sebagai gantinya, negara-negara Barat mengecam langkah yang ditempuh Vladimir Putin dengan menjatuhkan berbagai sanksi kepada Rusia.***(Elfrida Chania S/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler