Ratusan Warga Sipil Tewas, Usai Terkena Serangan Rusia di Bucha Ukraina

3 April 2022, 19:25 WIB
Ilustrasi mayat warga sipil di Kota Bucha Ukraina yang tewas akibat serangan militer Rusia. /Pixabay/soumen82hazra

RINGTIMES BANYUWANGI - Ratusan warga sipil di Kota Bucha yang terletak di bagian barat Ukraina, dilaporkan meninggal dunia usai dihantam serangan militer Rusia.

Anatoliy Fedoruk selalu Walikota Bucha mengatakan, ada sekitar 280 orang yang sudah dimakamkan oleh pihak berwenang di lokasi kejadian.

Fedoruk menambahkan, para korban kebanyakan merupakan wanita, serta terdapat seorang anak laki-laki yang berusia 14 tahun.

Baca Juga: Kondisi Berbalik, Pasukan Ukraina Berhasil Rebut Sejumlah Kota dan Desa dari Tangan Rusia

"Semua orang ini ditembak, dibunuh, di bagian belakang kepala," kata Fedoruk sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera Minggu, 3 April 2022.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Serangan Rusia di Bucha Ukraina Tewaskan Ratusan Warga Sipil, Mayat Bergelimpangan di Jalan

Dalam proses evakuasi korban, para tentara Ukraina menggunakan kabel untuk menarik mayat warga sipil yang tergeletak di jalanan.

Hak ini dilakukan karena kekhawatiran pasukan Rusia akan membiarkan para mayat warga sipil korban perang ini terjebak begitu saja.

Baca Juga: Penembakan Seorang Warga Palestina oleh Tentara Israel Dilandasi Tudingan Dalang Bentrokan

Sementara itu, AFP melaporkan bahwa di jalan Bucha terdapat sedikitnya 20 mayat termasuk satu di antaranya dengan tangan terikat.

Sementara dua orang lainnya memiliki kain putih yang diikatkan di lengan atas mereka.

AFP mengatakan semua mengenakan pakaian sipil, mantel musim dingin, jaket atau atasan olahraga, jeans, dan sepatu olahraga atau sepatu bot.

Baca Juga: Hasil Perundingan di Turki Menghasilkan Kesepakatan, Ukraina Siap Menjadi Negara Netral?

Di kota dekat Irpen itu, yang berjarak hanya 37 kilometer dari Ibu Kota Kiev, mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan.

Banyak warga setempat meratapi kematian kerabat mereka dan mengutuk tentara Rusia yang sudah meninggalkan kota.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengaku terkejut dengan kekejaman yang terjadi di Bucha.

Baca Juga: Ukraina Berikan Serangan Balik Atas Invasi, Depot Minyak Rusia Ditembak Rudal 

Pihaknya menyuarakan dukungan bagi penyelidikan tentang dugaan kejahatan perang di Mahkamah Pidana Internasional.

Dinas kedaruratan Ukraina mengatakan lebih dari 1.500 peledak ditemukan dalam sehari selama pencarian di Desa Dmytrivka, sebelah barat ibu kota.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan dia terkejut dengan kekejaman di Bucha dan menyuarakan dukungan untuk penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas potensi kejahatan perang di Ukraina.

Pihak Rusia pun membantah atas tuduhan menargetkan untuk membunuh warga sipil, dan dengan lantang menolak tuduhan kejahatan perang tersebut.(Sobirin/Pikiran-Rakyat)***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler