Perancis Usir 35 Diplomat Rusia, Simak Tanggapan dari Kremlin

6 April 2022, 08:05 WIB
Perancis mengeluarkan aksinya kepada Rusia dengan mengusir 35-40 diplomat Rusia terkait menjaga keamanan negara-negara barat. //Instagram @ashok_anandaraj

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Pada Senin tanggal 4 April 2022, Perancis menyatakan akan mengusir 35 diplomat Rusia sebagai bagian dari aksi bersama Uni Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Perancis menyatakan akan mengeluarkan 35 diplomat Rusia yang kegiatannya bertentangan dengan keamanan Perancis.

Menanggapi hal itu, Mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmirty Medvedev menyatakan pendapatnya.

Baca Juga: Rusia Diduga Lakukan Pembantaian di Bucha, Vassily Nebenzia Menyebut Rekaman Video Direkayasa

"Semua orang sudah tahu jawabannya, (pengusiran) itu akan merusak hubungan bilateral kedua negara," kata Medvedev dalam sebuah posting di saluran Telegram 4 April 2022.

“Siapa yang telah mereka hukum? Pertama-tama, ya diri mereka sendiri,” lanjut Medvedev.

 “Jika itu (pengusiran) terus berlanjut, tepat sekali, seperti yang pernah saya tulis pada 26 Februari – (pengusiran) itu akan menutup pintu Barat,” kata Medvedev.

“Ini akan memudahkan semua orang saling memandang dan diakhiri dengan tembak-menembak,” tutup Medvedev.

Baca Juga: Ancaman Tegas Rusia Terhadap Inggris Jika Terus Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina

Jerman, melalui Menteri Luar Negeri, Annalena Baerbock, beberapa saat lalu mengusir sejumlah besar diplomat Rusia sebagai tanggapan atas "kebrutalan luar biasa" Presiden Putin. 

Baerbock mengatakan sedang mempersiapkan tindakan lebih lanjut dengan beberapa mitra. Langkah Baerbock menurut laporan media berita asal Perancis, AFP (Agence France-Presse) akan melibatkan 35-40 orang Rusia.

“Kita harus takut dengan banyak tempat yang telah diduduki oleh pasukan Rusia di Ukraina. Kita harus melawan ketidakmanusiawian ini dengan kekuatan berlandaskan kebebasan dan kemanusiaan," ucap Baerbock.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Kerap Didampingi Dokter, Idap Kanker Tiroid?

Sementara Angela Merkel, Mantan Kanselir Jerman mengatakan ia membela keputusan KTT NATO 2008 di Bucharest, Romania yang berisi pemblokiran Ukraina dari NATO.

Sementara dari Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pada hari Senin, 22 April 2022 untuk memperkenalkan pembatasan visa bagi warga negara dari negara-negara yang dianggap "tidak ramah" Rusia sebagai tanggapan atas sanksi atas Ukraina.

Dalam dekrit tersebut menangguhkan rezim penerbitan visa yang disederhanakan Rusia pada beberapa negara Uni Eropa serta Norwegia, Swiss, Denmark dan Islandia.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: France24

Tags

Terkini

Terpopuler