Festival Islami, Musik Patrol dan Tari Kuntulan Hibur Warga Banyuwangi

6 April 2023, 09:36 WIB
Festival Islami Musik Patrol dan Kuntulan menyemarakkan suasana malam Ramadan di pusat kota Banyuwangi /Pemkab Banyuwangi /

RINGTIMES BANYUWANGI - Festival Islami Musik Patrol dan Kuntulan menyemarakkan suasana malam Ramadan di pusat kota Banyuwangi, Rabu, 5 April 2023.

Sepuluh kelompok musik patrol dan lima kelompok penari kuntulan menghibur masyarakat yang hadir dari berbagai daerah.

Festival ini digelar pertama kali sejak tiga tahun terakhir karena selama pandemi Covid-19, festival tersebut ditiadakan.

Peserta musik patrol merupakan finalis hasil seleksi online yang digelar beberapa waktu lalu, mereka adalah kelompok patrol terbaik yang berasal dari berbagai kecamatan, antara lain Giri, Singojuruh, Glagah, Cluring, dan Banyuwangi.

Baca Juga: Anggota DPRD Banyuwangi, Patemo Minta Perusahaan Bayar THR Idul Fitri Tepat Waktu

Mereka tampil di atas panggung yang digelar di halaman Stadion Diponegoro dan menyanyikan lagu religi bernuansa tradisional, masing-masing anggota kelompok memainkan alat musik khas patrol seperti kentongan, seruling, dan angklung.

Setelah tampil di panggung, mereka kemudian berpatrol ria keliling wilayah kota Banyuwangi.

Penampilan kelompok patrol yang unik dengan membawakan musik asyik menyedot perhatian ribuan masyarakat yang rela berdiri di sepanjang jalan raya.

Tak kalah menghibur, penampilan kelompok penari kuntulan yang merupakan tari tradisional Banyuwangi, ditampilkan dengan perpaduan nuansa Timur Tengah, serta pentas tari dipadukan dengan alunan alat musik rebana dan kluncing.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Festival Islami ini digelar untuk menghidupkan khasanah tradisi dan budaya Islam di Bumi Blambangan.

Bagi warga Banyuwangi, kata dia, musik patrol dan tari kuntulan menjadi kesenian yang melekat dengan Bulan Suci Ramadan.

"Banyuwangi ingin nguri-nguri budaya lokal melalui tradisi yang unik dan menarik ini. Selain sebagai hiburan masyarakat, harapan kami festival ini juga menjadi sarana pemulihan ekonomi warga," kata Ipuk.

Musik patrol dan tari kuntulan, lanjut Ipuk, sudah lama dijadikan sebagai sarana siar Islam bagi masyarakat Banyuwangi yang serupa dengan pendekatan Wali Songo ketika menyiarkan Islam di Tanah Jawa.

Selain itu, kesenian lokal tersebut juga berperan dalam merajut keharmonisan dalam hidup bertetangga, yang dalam tradisi patrol misalnya, tercemin rasa saling peduli dan guyup rukun.

Sebagaimana diketahui, musik patrol dimainkan oleh warga setiap Ramadan menjelang waktu makan sahur.

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Banyuwangi Terima Bansos Sembako dan PKH

Meriahnya musik patrol membangunkan warga muslim untuk menyiapkan menu makan sebelum berpuasa.

"Kami berharap festival ini bisa terus digelar setiap tahun agar kebudayaan dan tradisi ini terus lestari. Kami ingin musik patrol dan tari kuntulan bisa terus dimainkan oleh lintas generasi," imbuhnya.

Hardini, salah satu penonton Festival Islami mengaku terhibur dengan pertunjukan yang ada, Ia bahkan telah datang ke sekitar area digelarnya festival sebelum acara dimulai.

"Sudah lama tidak ada festival ini. Jadi ramai sekali warga yang datang. Pertunjukkannya juga bagus-bagus," kata.

Musik patrol menjadi salah satu pertunjukan yang ditunggu-tunggu selama Ramadan dan Hardini merasa lebih senang saat dibangunkan sahur dengan musik patrol ketimbang dengan suara pengeras suara keliling yang berisik.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler