Mitos Olahraga Malam Sebabkan Seragan Jantung, Berikut Fakta dan Ulasanya

13 Januari 2024, 09:00 WIB
IMitos Olahraga Malam Sebabkan Seragan Jantung, Berikut Fakta dan Ulasanya /Pixabay/mohamed Hassan

RINGTIMES BANYUWANGI- Kesadaran masyarakat untuk berolahraga terus meningkat. Banyak orang yang kini mulai meluangkan waktu untuk berolahraga. Hasilnya, sebagian orang memilih berolahraga selepas kerja atau pada malam hari.

Lantas, apakah dibolehkan berolahraga saat malam hari? Bagaimana dengan mitos-mitos gangguan jantung saat olahraga? Dokter spesialis kesehatan olahraga dr.

Andhika Raspati, Sp. KO menerangkan olahraga yang baik memang olahraga yang dilakukan.

Baca Juga: Siapa Calon Presiden yang Paling Perduli Kepada Buruh, Berikut Hasil Poling Suara Versi Pikiran Rakyat.com

Menurutnya, berolahraga pada malam hari dibolehkan, asalkan tidak mengganggu jam tidur.

Menurutnya, malam hari adalah waktu bagi jantung untuk beristirahat.

Jika masih dipaksa untuk bekerja, bisa jadi fungsi kerjanya tidak optimal.

Baca Juga: PPATK Temukan Aliran Dana Kampanye Dari Luar Negeri, Keseriusan KPU Terhadap Pemilu Dipertanyakan

"Sebaiknya olahraga selesai dilakukan minimal 2 jam sebelum jam tidur.

Periode ini bisa dilakukan tubuh untuk menormalkan kembali metabolismenya selepas olahraga.

Jika terlalu mepet pada jam tidur, menyebabkan tidur kurang nyenyak," ujarnya saat menjadi narasumber pada sebuah acara podcast belum lama ini. Bolehkah minum air dingin usai olahraga?

Mitos lainnya yang masih beredar di masyarakat adalah dilarang minum air dingin setelah berolahraga karena akan memicu serangan jantung.

Baca Juga: Pemerintah Pusat Salurkan Sepuluh Ribu Bansos Alat Masak Listrik di Banyuwangi

Dhika menuturkan, hal ini tidak benar.

Menurutnya, minum air dingin disarankan selepas olahraga karena dapat menetralkan suhu tubuh.

Idealnya, air minum yang disarankan memiliki suhu kisaran 18-22 derajat celcius.

Perlu diperhatikan juga karena ada sebagian orang yang memiliki pembuluh darah yang kecil sehingga jika tiba-tiba minum air yang terlalu dingin bisa menyebabkan brainfreeze.

Baca Juga: Samsung Luncurkan Seri S 24, Lebih Baik Dari Iphone 15 Pro

Dhika melanjutkan, ada perbedaan besar antara serangan jantung dan henti jantung. Keduanya umum terjadi saat olahraga, namun lebih sering henti jantung.

Serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah dan jika benar-benar tertutup oksigen tidak dapat masuk ke jantung.

Namun, apabila terjadi secara tiba-tiba saat berolahraga ini disebut sebagai henti jantung.

"Biasanya serangan jantung diawali dengan nyeri dada hebat.

Baca Juga: Timnas Qatar Akan Bertemu Dengan Lebanon Pada 12 Januari 2023 Mendatang, Berikut Prediksi Dan susunan Pemain

Dan serangan jantung tidak terjadi secara tiba-tiba.

Yang sering terjadi saat berolahraga adalah henti jantung, periode kritisnya itu satu jam pascaberolahraga," kata Dhika.

Menekuk kaki setelah berolahraga juga tidak menyebabkan varises.

Risiko terjadinya varises disebabkan oleh duduk atau berdiri dalam waktu yang lama, pada ibu hamil (perubahan hormonal), atau faktor genetik Sumbatan pada pembuluh darah tidak terjadi karena menekuk kaki setelah berolahraga.

Baca Juga: Pt Framas Indonesia Membuka Lowongan Kerja, Simak Persyaratannya

namun dapat terjadi karena beberapa faktor risiko seperti kolesterol tinggi, hipertensi, merokok, juga obesitas.

ini bisa dicegah dengan skrining dini seperti pemeriksaan panel lemak antara lain kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL direk, dan Apo B.

Penyebab Setidaknya ada tiga penyebab kematian selepas olahraga terkait gangguan jantung.

  • Pertama irama jantung terganggu karena kelistrikannya bermasalah.
  • Kedua, adanya pembengkakan jantung sehingga fungsinya terganggu.
  • Ketiga, henti jantung.

 "Ketiganya tidak terjadi tiba-tiba. Biasanya orang tersebut sudah punya masalah jantung sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga: Pt Framas Indonesia Membuka Lowongan Kerja, Simak Persyaratannya

Serangan jantung dengan kondisi kolesterol tinggi memang jadi faktor risiko membuat pembuluh darah menyempit yang mengakibatkan serangan jantung.

Kolesterol tinggi tidak bergejala khusus.

Namun, diam-diam mempersempit pembuluh darah sehingga harus sering cek kolesterol.

Adapun tindakan preventif yang bisa mencegah serangan jantung antara lain mengenali gejala gangguan kesehatan di tubuh, jika sering blackout lebih baik sesuaikan jenis olahraganya.

Baca Juga: PNM Tidak Hanya Menawarkan Pinjaman Uang, Tawarkan Program Untuk Pelaku UMKM

Kemudian, lakukan pemeriksaan untuk pencegahan seperti EKG, hs-Troponin, NT ProBNP, Panel Lemak, dan Prodia Sports Genomics.

Bisa juga melakukan pemeriksaan vit D (Vitamin D 25-OH total) dilakukan untuk mengetahui kecukupan status vitamin D yang berfungsi dalam mempertahankan imunitas (mencegah kemungkinan terjadinya penyakit).***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler