Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Prakiraan Cuaca Banyuwangi selama tiga hari ke depan mengisyaratkan beberapa hal harus diperhatikan masyakat.
Lantaran kondisi cuaca bisa berdampak pada masyarakat umum dan komunitas tertentu, dalam hal kesehatan maupun ekonomi.
Prakiraan BMKG Banyuwangi Yustoto Windiarto mengatakan Banyuwangi baru saja melewati masa pancaroba dari musim hujan, April lalu.
Bulan Juni ini Banyuwangi telah memasuki musim kemarau sepenuhnya, sehingga masyarakat sebaiknya memahami aktivitas alam yang terjadi.
Baca Juga: Arti Mimpi Jatuh dan Hujan dalam Islam, Bisa Jadi Putus Asa atau Kecewa
Beberapa hal yang harus diwaspadai masyarakat Banyuwangi selama tanggal 6-8 Juni 2021 sebagai berikut:
1. Cuaca Panas
Cuaca selama tiga hari itu akan terasa panas karena angin timuran berembus dari arah tenggara atau selatan dengan membawa uap air yang lembap.
Hal itu menyebabkan masyarakat akan merasa gerah daripada waktu-waktu sebelumnya.
"Angin timuran memiliki sifat kering. Kondisi kering itu disebabkan karena angin timuran tersebut bawa uap air," kata Yustoto di kantornya, Minggu 6 Juni 2021.
Musim kemarau tahun ini pada umumnya diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober.
Petani yang banyak membutuhkan air bisa menyesuaikan dan mempersiapkan sejak awal dalam mengolah lahannya.
Baca Juga: Heboh Kilatan Hijau di Merapi, LAPAN: Mungkin Hujan Meteor
2. Jarang Hujan
Angin timuran yang datang justru tidak membentuk awan penghujan.
Sehingga turunnya hujan di Kabupaten Banyuwangi diperkirakan akan jarang terjadi.
Kemungkinan hujan masih turun dalam intensitas yang sangat ringan di area lokal (tidak meluas).
Wilayah-wilayah yang kemungkinan besar berpotensi mendapatkan hujan ringan itu berada di wilayah lereng gunung seperti Licin, Glagah, Kalibaru dan sebagian Glenmore.
"Untuk potensi hujan, tetap ada namun sangat kecil peluanganya," kata dia lagi.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang, Cek Wilayah Terdampak
3. Gelombang Laut Tinggi
Prakiraan cuaca yang disampaikan Yustoto juga terkait potensi gelombang tinggi laut, yakni antara 1,5 sampai 2,5 meter.
Ukuran itu cukup tinggi dan kemungkinan berdampak pada kegiatan nelayan, terutama yang melaut ke selatan.
Lagi-lagi kondisi ini dipengaruhi oleh kuatnya embusan angin timuran yang menyapu permukaan lautan.
Baca Juga: PPGA Gunung Raung Lihat Cahaya Panjang tapi Tidak Dengar Suara Dentuman
Masyarakat yang beraktivitas di laut selatan diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut.
"Tinggi gelombang laut untuk 3 hari ke depan 1,5 sampai 2,5 meter, itu tergolong tinggi," pungkas Yustoto.***
