Fenomena Waterspouts Hantam Selat Bali, Berikut 5 Fakta Mengenainya

- 17 Juni 2021, 06:12 WIB
Fenomena waterspout atau angin puting beliung di atas permukaan air laut menggulung di Selat Bali, terpantau dari Pantai Boom hingga Pantai Ancol Plengsengan Banyuwangi pada Rabu, 16 Juni 2021
Fenomena waterspout atau angin puting beliung di atas permukaan air laut menggulung di Selat Bali, terpantau dari Pantai Boom hingga Pantai Ancol Plengsengan Banyuwangi pada Rabu, 16 Juni 2021 /Instagram/@ringtimesbanyuwangi/

Penyebab semburan air itu diyakini sebagai angin yang bergeser secara vertiKal dengan gaya yang berubah arah menjadi lebih tinggi.

Ini lantas membentuk corong vertikal yang disebut dengan waterspouts.

Baca Juga: Fenomena Waterspout Terjadi di Perairan Selat Bali, Simak Perbedaannya dengan Puting Beliung

Siklus hidup

Siklus hidup waterspouts mencakup lima tahap, berawal dari terbentuknya bintik gelap, piringan berwarna terang, lalu muncul di permukaan air laut.

Setelah pembentukan piringan, pola spiral terbentuk dan mengarah pada pembentukan cincin semprot yang disebut kaskade di sekitar titik gelap.

Ketika telah terbentuk sepenuhnya akan terlihat di permukaan air dan bergerak ke atas.

Baca Juga: Puting Beliung Terjadi di Selat Bali, BPBD Banyuwangi: Baru Kali Ini Terjadi

Waterspouts meluruh ketika aliran udara hangat masuk ke dalam pusaran hingga akhirnya melemah.

Komponen bukan air laut

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Marine Insight


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah