Gempa Bumi di Alaska, Diperkirakan Berdampak ke Papua Indonesia

- 29 Juli 2021, 19:01 WIB
Gempa bumi 8,1 magnitudo terjadi di wilayah Alaska, Amerika Serikat. Gempa bumi 8,1 magnitudo di Alaska diperkirakan berdampak ke Indonesia.
Gempa bumi 8,1 magnitudo terjadi di wilayah Alaska, Amerika Serikat. Gempa bumi 8,1 magnitudo di Alaska diperkirakan berdampak ke Indonesia. /Pixabay/cmccarthy2001/


RINGTIMES BANYUWANGI - Gempa bumi dengan skala magnitudo 8,1 terjadi di wilayah , Amerika Serikat, pada hari Kamis, 29 Juli 2021.

Bencana alam yang terjadi di wilayah Perryville itu diperkirakan menyebabkan tsunami kecil di Indonesia, walaupun dampaknya diperkirakan tidak signifikan sebagaimana dilansir dari Antaranews, Kamis, 29 Juli 2021.

"Di Alaska, beberapa sirine perintah evakuasi sempat dibunyikan. Namun karena hasil monitoring muka laut hanya mencatat tsunami kecil yang tidak akan berdampak selanjutnya peringatan dini tsunami diakhiri," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono.

Baca Juga: Hari ini Dalam Sejarah, Gempa Bumi 8,3 SR di Alaska Picu Gelombang Tsunami di Samudera Pasifik

Perkiraan dampak tsunami akan sampai ke Indonesia setinggi kurang dari 0,3 meter berasal dari peralatan Pasific Tsunami Warning Center (PTWC).

Sementara pemodelan dari BMKG menunjukkan prakiraan dampak tsunami yang diterima Indonesia tingginya akan kurang dari lima sentimeter.

Diperkirakan dampak tsunami yang terbilang kecil itu akan mengarah ke Indonesia bagian timur, tepatnya pesisir utara Papua, pada 30 Juli 2021 pukul 00.10 WIB atau 02.10 WIT.

Baca Juga: Jawa Timur Berpotensi Diterjang Tsunami dan Gempa Bumi, BMKG: Potensi di Semua Wilayah

"Berdasarkan hasil pemodelan ini BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Indonesia, untuk itu masyarakat dihimbau tetap tenang dan tidak mudah percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap Daryono.

Dia menjelaskan subduksi Alaska-Aleutian sejauh ini dikenal aktif dimana secara seismik kecepatan pergerakan Lempeng Pasifik ke bergeser ialah 57-61 mm per tahun.

Subduksi yang diakibatkan pergeseran Lempeng Pasifik ini menjadi generator gempa yang cukup kuat di wilayah Semenanjung Alaska, dan telah beberapa kali memperlihatkan potensi bencana.

Baca Juga: Eyak, Bahasa Asli Alaska Dinyatakan Punah Sejak 21 Januari 2008 Lalu

Lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya menunjukkan gempa ini di kedalaman yang dangkal, terdampak dari subduksi lempeng di zona tersebut.

Dalam histori yang tercatat sejumlah gempa pernah terjadi di lokasi subduksi zona Aleutian, akibat pergeseran Lempeng Pasifik, yakni tahun 1938 (magnitudo 8,3), tahun 1946 (magnitudo 8,1), tahun 1956 (magnitudo 8,6), tahun 1965 (magnitudo 8,7), tahun 1964 (magnitudo 9,2), dan tahun 1986 (magnitudo 8,0).

Hingga terbaru gempa dengan magnitudo 8,1 terjadi di wilayah Alaska tersebut, dimana hingga pukul 16.00 WIB telah terjadi lebih dari 25 kali gempa susulan dengan magnitudo kurang dari 6.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x