Menlu Prancis Kritik AS dan Australia Terkait Kesepakatan Kapal Selam: Kepercayaan ini Dikhianati

- 18 September 2021, 09:10 WIB
Ilustrasi/Prancis telah menarik duta besarnya untuk AS dan Australia terkait pembatalan kesepakatan kapal selam
Ilustrasi/Prancis telah menarik duta besarnya untuk AS dan Australia terkait pembatalan kesepakatan kapal selam /pixabay/David Mark

RINGTIMES BANYUWANGI – Prancis telah menarik duta besarnya untuk AS dan Australia sebagai reaksi atas kesepakatan kapal selam.

Hari Rabu, Australia resmi membatalkan kesepakatan yang bernilai miliaran dolar untuk kapal selam konvensional Prancis.

Australa masuk ke aliansi strategis Indo-Pasifik dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, dan Australia akan memeroleh kapal selam tenaga nuklir dari AS.

Baca Juga: Vladimir Putin Sebut Rusia Perlu Bekerja Sama dengan Taliban

Menteri Luar Negeri Prancis, Le Drian mengatakan bahwa pembatalan kesepakan kapal selam itu sebagai perilaku yang tidak dapat diterima, sebagaimana dilansir dari laman Al Jazeera pada Sabtu, 18 September 2021.

Pembatalan kesepekatan kapal selam itu membawa keputusan kepada penarikan duta besar untuk AS dan Australia atas perimntaan Presiden Emmanuel Macron.

Pejabat Gedung Putih pada hari Jumat mengatakan bahwa AS menyesali keputusan Prancis tersebut.

Baca Juga: Diplomat Afghanistan Serukan Penolakan atas Pengakuan Resmi Taliban pada Dunia

Sama halnya dengan AS, pihak Australia juga menyesali keputusan Prancis.

“Kami sangat menyesalkan keputusan Prancis untuk menarik duta besarnya untuk Australia,” kata juru bicara Kemenlu dalam sebuah pernyataan.

Australia berharap dapat terlibat dengan Prancis dalam banyak kepentingan bersama, berdasarkan nilai-nilai bersama.

Baca Juga: Menlu Afghanistan Mendesak Seluruh Negara untuk Terlibat dengan Taliban

Diketahui, diplomat Prancis mengatakan bahwa Macron menadapat surat dari Perdana Menteri Australia, Scoot Morrison pada hari Jumat, yang mengumumkan keputusan untuk membatalkan kesepakatan kapal selam.

Pejabat Prancis pun menghubungi pemerintah AS dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

Le Drian mengaku tidak paham total dengan pembatalan kesepakatan tersebut, dan megkritik Australia serta AS.

Baca Juga: Menlu Prancis Ungkap Kebohongan Taliban: Mereka Berbohong

“Itu benar-benar tusukan dari belakang. Kami membangun hubungan kepercayaan dengan Australia, dan kepercayaan ini dikhianati,” ujanya.

“Ini tidak dilakukan di antara sekutu,” lanjut Le Drian.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x