Seperti diketahui bila Indonesia memiliki peranan 20 persen pendanaan KF-21 Boramae.
Indonesia diharuskan membayar 1,6 triliun won (1,45 milar dolar AS atau Rp 20,5 triliun).
Tapi kini menurut laporan dari donga.com, Indonesia kembali menunggak pembayaran KF-21 Boramae selama lebih dari lima bulan, sebagaimana telah dikutip dari Zonajakarta.com dengan judul HOME INTERNASIONAL Indonesia Kembali Nunggak Pembayaran, Proyek KF-21 Boramae Terancam Gagal
Hal ini diungkap oleh donga.com dimana pada 10 Oktober 2021 lalu, penanggung jawab utama proyek KF-21 Boramae, DAPA, belum menerima pembayaran lanjutan dari Indonesia.
Namun pada paruh pertama tahun ini Indonesia masih kurang 589 juta dolar AS.
Karena telat membayar inilah Indonesia diminta mengurangi dulu porsi kontribusi dalam pembuatan KF-21 Boramae.
Setelah ini DAPA akan mendorong pemerintah Seoul untuk mengadakan pertemuan dengan Indonesia.
Karena menurut pasal perjanjian dengan Korea Aerospace Industries bila Indonesia nunggak pembayaran sebanyak dua kali maka akses untuk mendapatkan teknologi KF-21 Boramae bakal dikurangi.
Kini nampaknya hal itu telah terjadi dimana Indonesia memang total menunggak dua kali pembayaran yang memicu adanya spekulasi proyek KF-21 Boramae gagal bagi Jakarta.*** (Beryl Santoso/Zona Jakarta)