Kemenag Itu Hadiah untuk NU, Bukan Umat Islam, Abdillah Toha: Apa Tujuan Gus Yaqut?

- 24 Oktober 2021, 18:04 WIB
Abdillah Toha mengkritik keras Menag Yaqut yang menyebut bahwa Kemenag adalah hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam. Apa tujuannya?
Abdillah Toha mengkritik keras Menag Yaqut yang menyebut bahwa Kemenag adalah hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam. Apa tujuannya? /Dok Kemenag /

RINGTIMES BANYUWANGI - Pengamat politik sekaligus pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha melontarkan kritikan tajam kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Kritikan ini dilatar belakangi dari Menag Yaqut yang menyebut bahwa Kementerian Agama (Kemenag) adalah hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan untuk umat Islam.

Pernyataan Menag Yaqut ini sontak menjadi perbincangan banyak pihak.

Baca Juga: Protes PCR Jadi Syarat Naik Pesawat, Anggota DPR: Makin Ribet

Bahkan pernyataan tersebut menuai pro maupun kontra di tengah masyarakat.

Abdillah Toha pun secara gamblang mengaku tidak bisa memahami maksud dan tujuan atas apa yang sudah disampaikan Menag Yaqut tersebut.

Hal ini disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @AT_AbdillahToha.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Waspada La Nina Jelang Akhir Tahun, Potensi Bencana

"Kalau berita ini benar, terus terang saya tidak paham apa tujuan Menag Gus Yaqut bicara begini," kata Abdillah Toha, sebagaimana dikutip dalam cuitan @AT_AbdillahToha pada Minggu, 24 Oktober 2021.

Diketahui sebelumnya, Menag Yaqut menuturkan bahwa tidak tepat jika Kemenag diperuntukkan bagi umat Islam pada Webinar Internasional Peringatan Hari Santri 2021 yang diadakan di RMI-PBNU.

"Saya bantah, bukan. Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU," tuturnya.

Baca Juga: dr Tirta Tak Setuju Aturan Swab PCR untuk Naik Pesawat: Cukup Screening Antigen

Menurutnya, sangat wajar jika Kemenag memberikan banyak peluang untuk NU.

"Jadi wajar sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama, karena hadiahnya untuk NU kenapa begitu?" tambahnya menjelaskan.

"Jadi wajar sekarang minta dirjen pesantren, banyak afirmasi pesantren, dan santri juga, jamiyah Nadhlatul Ulama. Wajar-wajar saja, tak ada yang salah," tuturnya.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah