RINGTIMES BANYUWANGI – Said Didu, mantan sekretaris Kementerian BUMN mengungkapkan sebuah julukan baru yang diberikanya untuk para buzzer di Indonesia.
Menurutnya, para buzzer itu mirip dengan juru bicara pemerintah namun dengan tugas yang lebih banyak kepada memberikan makian.
"Pemerintah punya buzzer yang menjadi juru bicara tetapi saya sekarang menggantinya dengan jukis, juru maki istana," kata Said Didu dilansir dari Pikiran Rakyat.
Alasan Said Didu memberikan julukan tersebut adalah melihat pada kegiatan yang dilakukan oleh para buzzer yaitu memaki-maki dan menghujat.
Baca Juga: Sebut Era Pemerintahan Jokowi dengan Rezim KODOK, Said Didu: Kelola Negara Tanpa Etika
Bahkan para buzzer juga sering memberikan julukan yang tak kalah menarik kepada para kritikus-kritikus yang ada.
Kehadiran para buzzer itu menurut Said Didu di lingkup pemerintahan era Jokowi juga membuat adanya rezim otoritarian.
"Rezim otoritarian ini ditunjukkan dengan banyak sekali penangkapan dan buzzer yang dipelihara pemerintah untuk menghujat dan memaki-maki," ucap Said Didu.
Baca Juga: Ungkap Alasannya Sebut Pemerintahan Jokowi Rezim KODOK, Said Didu: Tinggal Menunggu Kehancuran
Said Didu juga menyebutkan sejumlah serangan-serangan yang diluncurkan buzzer ketika ada kritik yang mengarah kepada pemerintah.