Dengan kabar duka tersebut membuat masyarakat Banyuwangi merasa kehilangan sosok Maestro Gandrung yang namanya telah melekat di hati masyarakat Banyuwangi.
Tak hanya itu saja, para sahabat seperjuangan sesama Maestro Gandrung Banyuwangi juga merasakan duka yang mendalam akibat kehilangan teman seperjuangannya.
Sahabat seperjuangannya tersebut seperti Gandrung Temu, Dartik, dan Sunasih yang ikut dalam proses pemakaman Maestro Gandrung tersebut.
Ibu Supinah diketahui telah belajar tari gandrung sejak beliau masih berusia 8 tahun.
Bakat tari dan talenta vokal yang beliau miliki hingga menjadikan Ibu Supinah sebagai penari gandrung profesional pada tahun 1997 saat beliau masih berumur 14 tahun.
Karya-karya beliau akan selalu dikenang oleh masyarakat Banyuwangi sebagai salah satu penghargaan untuk sang Maestro Gandrung Banyuwangi.***