Mengenal Rosidah, Pelaku UMKM Produksi Jajanan dan Lauk di Desa Gladag Banyuwangi

- 25 Maret 2022, 17:45 WIB
Mari mengenal lebih dekat sosok Rosidah. Salah satu pelaku UMKM Produksi Jajanan dan Lauk yang ada di Desa Gladag, Banyuwangi.
Mari mengenal lebih dekat sosok Rosidah. Salah satu pelaku UMKM Produksi Jajanan dan Lauk yang ada di Desa Gladag, Banyuwangi. /Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Rosidah (49), merupakan salah satu pelaku usaha jajanan dan lauk pauk di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.

Beliau melanjutkan usahanya tersebut dari sang ibu. Bahkan Rosidah menyebutkan bahwa usaha yang dibangun ibunya tersebut merupakan yang pertama ada di desanya.

Setelah itu, sejumlah orang mengikuti jejaknya, sebagai rumah produksi jajanan atau lauk pauk.

Baca Juga: Kesejahteraan Kelompok Petani Benih Sekar Sari Jambewangi, Sempu, Banyuwangi

"Dulu ndak ada yang bisa selain ibu saya, setelah ibu dilihat berhasil, orang lain niru, titip di rombong gitu," ujarnya.

Sejak kecil, Rosidah sudah diajarkan untuk sering membantu ibunya ketika memasak.

Terbiasa dengan hal itu, kini ia meneruskan apa yang telah dilakukan oleh sang ibu.

Bersama suaminya, Ruslan (54), yang berprofesi sebagai montir, Rosidah tiap harinya selalu berupaya melakoni usahanya tersebut.

Baca Juga: Diduga Kesal karena Diputus Cintanya, Pemuda di Banyuwangi Coba Tusuk Mantan

Rosidah lebih berfokus untuk memproduksi olahan ikan, seperti pepes, dan dendeng sawur. Jenis ikan yang diolah seperti lemuru, dan kuwe atau putihan.

Meski begitu, ia juga memproduksi bakwan, tahu goreng dan beberapa olahan gorengan lainnya.

Biasanya setelah produknya selesai, ada sejumlah pedagang gerobakan yang mengantri untuk menjajakan hasil olahannya tersebut.

Pedagang gerobakan ini umumnya lebih dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan 'wayae', karena mereka seringkali menyebutkan kata itu setiap kali berkeliling.

Baca Juga: Menjelang Bulan Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Rogojampi Banyuwangi Merangkak Naik

Menurut penuturan Rosidah, dulu, para pedagang yang bekerja sama denganya sekitar 50 orang. Namun, seiring berjalannya waktu, kini hanya tersisa 10 orang saja.

Diketahui para pedagang tersebut mulai menjajakan dagangannya antara jam 11.00 atau jam 12.00 WIB.

"Di sini kan jam 12 sudah jalan semua, kalau kasep ya ditinggal, ndak bisa ditunggu, karena penjualannya nanti nggak laku," ujar Rosidah dalam keterangannya Jumat, 25 Maret 2022.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah