Pelaku UMKM Jajanan Desa Gladag Banyuwangi Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng

- 25 Maret 2022, 18:40 WIB
Dampak dari adanya pandemi membuat para pelaku UMKM Jajanan di Desa Gladag  Banyuwangi mengalami kelangkaan minyak goreng.
Dampak dari adanya pandemi membuat para pelaku UMKM Jajanan di Desa Gladag Banyuwangi mengalami kelangkaan minyak goreng. /Instagram @minyakpromo85

RINGTIMES BANYUWANGI - Menurut keterangan A. Chaidir Sidqi selaku Kepala Desa Gladag, UMKM unggulan dari desanya yakni produk jajanan dan lauk pauk, yang biasanya dijajakan oleh pedagang rombong atau gerobak keliling dengan sebutan 'wayae'.

Bahkan, Chaidir menyebut bahwa produk yang dijajakan oleh para pedagang gerobak keliling 'wayae' ini sebagian besar dari Desa Gladag.

Para pedagang gerobak keliling ini setiap paginya selalu berjejer mengantri di depan rumah warga menunggu setoran produk yang siap dijajakan.

Baca Juga: Mengenal Rosidah, Salah Satu Pelaku UMKM Produksi Jajanan dan Lauk di Desa Gladag

Salah satu pelaku usaha UMKM jajanan dan lauk pauk, Rosidah (49), menyebutkan para pedagang tersebut mulai menjajakan dagangannya antara jam 11.00 atau jam 12.00 WIB.

"Di sini kan jam 12 sudah jalan semua, kalau kasep ya ditinggal, ndak bisa ditunggu, karena penjualannya nanti nggak laku," ujar Rosidah dalam keterangannya Jumat, 25 Maret 2022.

Kendati demikian, pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai pun berdampak kurang baik terhadap para pelaku usaha UMKM tersebut.

Baca Juga: Sistem MiniShelter sebagai Media Tanam Benih Unggul Petani di Desa Jambewangi, Sempu, Banyuwangi

Mulai dari produksi menurun hingga sepinya konsumen, bahkan produk dagangannya tak habis terjual.

Tentu hal tersebut mengakibatkan penurunan penghasilan bagi mereka.

Bahkan, hasil penjualan tersebut hanya mampu untuk kebutuhan makan sehari-hari saja.

"Bisa untuk makan saja sudah untung," sambung Rosidah.

Tak hanya itu, naiknya harga bahan baku pun turut dikeluhkan. Karena nilai beli bahan baku tak sebanding dengan harga jual produk jadi.

Baca Juga: UMKM Jajanan di Desa Gladag Mencakup Hampir Sebagian Besar Pedagang Gerobak Keliling 'Wayae'

Jika harga jual dinaikkan pun, ada kekhawatiran akan tidak lakunya produk tersebut.

"Harganya cuma seribuan saja, jika dinaikkan takutnya tidak laku," imbuh Rosidah.

Terlebih yang baru-baru ini ramai yakni kelangkaan minyak goreng pun membuat mereka kesulitan.

"Besok belum tentu saya jualan, ndak ada minyak," ujar Rosidah.

Baca Juga: Soal Try Out USBN Bahasa Indonesia Kelas 6 SD MI Dilengkapi Kunci Jawaban Terbaru 2022

"Bingung setiap hari, habis buat, sorenya harus cari minyak," ujar salah satu produsen jajanan lainnya.

Bahkan, dampak dari kelangkaan minyak goreng ini mengharuskan mereka menggunakan minyak curah.

Karena naiknya harga minyak goreng tak akan sebanding dengan hasil penjualan produk mereka.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah