Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Pemasaran produk hasil kerajinan meja dan kursi di Banyuwangi banyak terjadi kendala dalam proses pengiriman.
Menurut salah seorang pengrajin meja dan kursi di Desa Kaotan, Banyuwangi kendala tersebut disebabkan oleh sulitnya mendapatkan akses truk bermuatan besar.
Untuk mengirimkan hasil buatan ke luar kota, pengrajin pun harus merogoh kocek yang lebih banyak, pasalnya harus memesan layanan truk kargo dari luar daerah.
Baca Juga: Mengenal Bu Astuti, Pemilik Toko Oleh-oleh Khas Banyuwangi, Dewa-Dewi di Desa Lemahbang Dewo
"Pengiriman kita harus ke Semarang kalau tidak ke Surabaya, disini tidak ada jasa layanan jasa untuk kargo atau truk kontainer," jelasnya Ersin Suryo saat diwawancarai ditempat Produksi pada Senin, 28 Maret 2022.
Sehingga, hal tersebut cukup menyulitkan pengrajin dalam pemasaran yang lebih meluas ke berbagai daerah, biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman satu buah meja sama dengan hasil penjualan satu meja.
Ersin menambahkan, layanan kontainer pun harus dipesan dari wilayah Semarang atau Surabaya.
Baca Juga: Furniture Meja Kursi Desa Kaotan Banyuwangi Dipasarkan Hingga Pulau Bali
"Di Banyuwangi jasa pengiriman kargo itu sulit atau hampir tidak ada, kita itu harus memesan dari Semarang atau Surabaya dan itu menghabiskan biaya banyak, makanya kita itu susah ekspor," tegasnya.
Dan lagi beberapa orang yang ingin membeli furniture Ersin kebanyakan mereka menginginkan kayu yang sudah kering, namun hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama jika tidak memakai mesin oven.
