Selama beberapa minggu terakhir kota tersebut telah diklaim Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri sebagai wilayahnya dan menjadi arena pertempuran yang sengit antara pasukan sekutu Rusia, Donetsk dan Ukraina.
Temuan mengerikan ini pertama kali dipublikasikan oleh Patrick Lancaster, seorang Amerika yang telah lama meliput konflik di timur Ukraina.
Kepada Lancaster, Prajurit Donetsk mengatakan mereka menganggap wanita itu adalah warga sipil yang mencoba melarikan diri dari pertempuran yang memicu kemarahan nasionalis Ukraina.
Rekaman dari tempat kejadian juga menunjukkan adanya penyiksaan secara brutal.
Mayat wanita menunjukkan beberapa memar dan adanya kantong plastik robek di sekitar kepalanya. Ukiran Swastika yang ditemukan di bagian perut nampak ditulis dengan darahnya sendiri.
Moskow mengumumkan sedang mencari sumber video grafis yang membuktikan Ukraina menyiksa dan mengeksekusi tentara Rusia yang ditangkap.
Moskow menyerang Ukraina bulan lalu, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.*** (Zaini Abdul Hakim Aviyanto/Pikiran-Rakyat.com)