Keroyokan Turunkan Stunting, Banyuwangi Gunakan Srategi Seperti Penurunan Kemiskinan

- 31 Maret 2022, 16:50 WIB
Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani saat mengunjungi balita yang mengalami stunting
Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani saat mengunjungi balita yang mengalami stunting /Rahmawati Setyoardinie/

Dalam penanganan stunting, data telah teridentifikasi by name by adress, berikut faktor resikonya apa saja.

"Misalnya penyebab stunting karena tubercolosis, ISPA, atau lainnya dilakuan penanganan sesuai kondisi. Berikut juga asupan gizinya harus diintervensi determinan faktornya," kata Ipuk. 

Setelah dilakukan identifikasi, selanjutnya penanganan dilakukan secara gotong royong untuk intervensi. Misalnya ada anak petani stunting disebabkan kurang gizi karena faktor ekonomi.

Baca Juga: Tangani Tuberkulosis, Banyuwangi Skrining 22.500 Warga Rentan

“Mereka rutin akan diberikan makanan tambahan serta vitamin. Misalnya diberi susu secara berkala atau pun vitamin,” kata Ipuk. 

Selain penanganan kesehatannya, juga dilakukan intervensi melalui dinas teknis untuk membantu perekonomian keluarga tersebut. Misalnya saja Dinas Pertanian untuk memberikan bantuan bibit atau hewan ternak 

"Bisa juga Dinas Koperasi dan UMKM memberikan bantuan alat-alat usaha untuk membantu ekonomi mereka.

Apabila penyebabnya karena kekurangpahaman orangtua terkait gizi dan kesehatan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang akan memberikan pendampingan langsung. Adapula penyebabnya karena kebersihan lingkungan, OPD-OPD terkait juga dilibatkan," kata Ipuk.

Baca Juga: Bendungan Tengoro Jadi Destinasi Wisata Terbaru di Banyuwangi, Sekaligus Tempat Edukasi

Ditambahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Amir Hidayat, angka stunting di Banyuwangi saat ini sekitar 21 persen dari jumlah anak-anak di Banyuwangi atau 4371 anak. Angka tersebut menurun dibandingkan pada 2021 sebanyak 24 persen.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah