"Tiap hari kami tidak pernah berhenti untuk memenuhi kebutuhan jajanan pasar. Di desa kami tiap sore ada pasar kuliner desa, namanya Pasar Sore Moro Seneng. Selain dijual di sini, kami melayani pasar pagi dan sore di Kecamatan Muncar, Srono, Sempu, Siliragung, dan Genteng," tutur Lilik Hariyani, salah satu pelaku produksi jajanan pasar di kampung tersebut.
Baca Juga: Sindikat Pencuri Sapi Berhasil Dibekuk Polresta Banyuwangi
Lilik mengaku senang karena desanya tetap membuka pasar kuliner sore ini selama Ramadan. Baginya, ini berkah karena masih bisa mendapatkan penghasilan selama bulan puasa. “Syukur Pak Kades tetap menghidupkan pasar kuliner sore ini. Karena kami juga khawatir tutup, kan masih pandemi. Tapi syukur tetap dibuka,” katanya.
Kepala Desa Jajag, Suparno, menceritakan pasar kuliner sore ini adalah ide desa yang telah dibuka sejak tujuh tahun lalu. Dari pasar inilah muncul kampung kuliner, karena ibu-ibu rumah tangga yang berlomba memproduksi jajanan untuk dijual di pasar tersebut.
"Pasar takjil ini untuk memacu ibu-ibu rumah tangga di desa ini bikin usaha kuliner. Tetap kami buka, sesuai arahan Ibu bupati juga. Karena Ramadan menjadi salah satu kesempatan mereka untuk menambah pemasukan," kata Suparno.***