Hasil Perundingan di Turki Menghasilkan Kesepakatan, Ukraina Siap Menjadi Negara Netral?

- 2 April 2022, 22:00 WIB
Hasil Perundingan di Turki Menghasilkan Kesepakatan, Ukraina Siap Netral,
Hasil Perundingan di Turki Menghasilkan Kesepakatan, Ukraina Siap Netral, //pixabay/geralt

RINGTIMES BANYUWANGI – Perundingan yang dihelat pada, 29 Maret 2022 di Istanbul, Turki, telah menghasilkan hasil yang positif.

Perundingan di Istanbul, Turki, berjalan secara konstruktif selama 3 jam lamanya. Dalam 3 jam perundingan perdamaian tersebut, menghasilkan beberapa kesepakatan.

Kepala Perundingan Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan bahwa hasil kesepakatan itu menjadi awal untuk mengurangi intensitas serangan ke Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Berikan Serangan Balik Atas Invasi, Depot Minyak Rusia Ditembak Rudal 

Konstruktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki arti membangun, membina, memperbaiki, dan membina.

Dapat ditarik kesimpulan, perundingan pada kali ini, telah berjalan lancar dan bersifat memperbaiki apa yang harus diperbaiki antara Rusia dan Ukraina.

Dibandingkan dengan pertemuan sebelum-sebelumnya yang selalu menemukan jalan buntu dan akhirnya pertemuan yang diadakan, menjadi sia-sia.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Kerap Didampingi Dokter, Idap Kanker Tiroid?

Pada pertemuan pertama yang dilakukan pada tanggal 28 Februari 2022, yang diadakan di Gromel, Belarusia.

Pertemuan pertama itu berlangsung selama 5 jam. Namun dalam perundingan yang berjalan sangat lama itu, tidak menghasilkan kesepakatan apapun.

Pertemuan kedua kembali diadakan juga di Belovezhskaya Pushcha, Belarusia, pada tanggal, 3 Maret 2022.

Baca Juga: Pemprov DKI Melarang Penjualan Minuman Beralkohol dan Hiburan Malam Ditutup Ramadhan 2022

Kemudian, kedua negara yang sedang berkonflik itu, kembali melakukan perundingan untuk ketiga kalinya pada, 7 Maret 2022, yang berlangsung di Brest, Belarusia.

Tidak hanya pertemuan secara offline saja, pertemuan antar kedua pimpinan negara, juga diadakan secara online.

Lalu apa saja kesepakatan yang sudah dihasilkan pada perundingan kali ini yang dihelat di Istanbul, Turki?

Baca Juga: Jadi Sorotan Publik Belakangan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin Diklaim Alami Kanker Tiroid

Menurut laporan New York Times, untuk dipihak Rusia, Rusia berjanji akan mengurangi intensitas serangan di sekitar ibukota Ukraina, Kiev dan Chernihiv di Ukraina Utara.

Sedangkan untuk pihak Ukraina menyatakan, bahwa akan membatalkan untuk bergabung dengan aliansi militer NATO atau menjadi pangkalan dari organisasi muliter dunia tersebut.

Setelah kesepakatan itu dibuat oleh kedua Menteri Luar Negeri dari masing-masing negara, agenda berikutnya adalah, Vladimir Putin selaku Presiden Rusia menyetujui untuk bertemu langsung dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Kelensky.

Baca Juga: Rusia Ungkap Rencana Buruk Amerika Serikat Terhadap Ukraina

“Sebelum membahas kemungkinan pertemuan kedua presiden tersebut, sebuah perjanjian harus disiapkan dan disetujui oleh para negosiator, dan kemudian disahkan oleh para menteri luar negeri,” tutur Medinsky, yang juga seorang ajudan Presiden Rusia.

“Hal ini tentunya tidak akan mudah, karena pertemuan kedua pemimpin negara tersebut akan menjadi pertemuan multilateral dengan negara-negara penjamin keamanan Ukraina,” tuturnya lagi.

Baca Juga: Seorang PNS di Banyuwangi Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kosnya

Penasehat Presiden Ukraina sekaligus anggota delegasi Ukraina, Mykhailo Podolyah, mengatakan bahwa, Turki, Polandia, dan Jerman bisa menjadi penjamin keamanan Ukraina.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: Pikiran Rakyat New York Times Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah