Baca Juga: Ancaman Tegas Rusia Terhadap Inggris Jika Terus Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina
Jerman, melalui Menteri Luar Negeri, Annalena Baerbock, beberapa saat lalu mengusir sejumlah besar diplomat Rusia sebagai tanggapan atas "kebrutalan luar biasa" Presiden Putin.
Baerbock mengatakan sedang mempersiapkan tindakan lebih lanjut dengan beberapa mitra. Langkah Baerbock menurut laporan media berita asal Perancis, AFP (Agence France-Presse) akan melibatkan 35-40 orang Rusia.
“Kita harus takut dengan banyak tempat yang telah diduduki oleh pasukan Rusia di Ukraina. Kita harus melawan ketidakmanusiawian ini dengan kekuatan berlandaskan kebebasan dan kemanusiaan," ucap Baerbock.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Kerap Didampingi Dokter, Idap Kanker Tiroid?
Sementara Angela Merkel, Mantan Kanselir Jerman mengatakan ia membela keputusan KTT NATO 2008 di Bucharest, Romania yang berisi pemblokiran Ukraina dari NATO.
Sementara dari Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pada hari Senin, 22 April 2022 untuk memperkenalkan pembatasan visa bagi warga negara dari negara-negara yang dianggap "tidak ramah" Rusia sebagai tanggapan atas sanksi atas Ukraina.
Dalam dekrit tersebut menangguhkan rezim penerbitan visa yang disederhanakan Rusia pada beberapa negara Uni Eropa serta Norwegia, Swiss, Denmark dan Islandia.***