Inggris Ragukan Video Korban Pembantaian di Bucha: Tidak Ada Lalat Sama Sekali

- 6 April 2022, 08:20 WIB
Gambar Ilustrasi, sebuah video pembantaian di Bucha yang diunggah warga Ukraina tengah viral, namun politisi Inggris banyak menemukan kejanggalan disana
Gambar Ilustrasi, sebuah video pembantaian di Bucha yang diunggah warga Ukraina tengah viral, namun politisi Inggris banyak menemukan kejanggalan disana /pexels.com/miles rothoerl/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Telah beredar video atau rekaman korban pembantaian yang diduga dilakukan oleh Rusia di Bucha. 

Namun pihak Inggris dan Barat meragukan video viral tersebut sehingga mereka meminta Ukraina untuk mengirimkan bukti yang lebih jelas lagi. 

Politisi Inggris yang mewakili Inggris Barat Laut, Nick Griffin meminta mereka untuk memberikan CCTV di sekitar Bucha, supaya bisa melihat fakta yang sebenarnya. 

Baca Juga: Rusia Diduga Lakukan Pembantaian di Bucha, Vassily Nebenzia Menyebut Rekaman Video Direkayasa

Lalu Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk mengkonfirmasi video itu mengatakan tidak ada prajurit Rusia sedkitpun. 

Artikel ini juga pernah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Politisi Inggris Heran, Luka-Luka di Mayat Korban Pembantaian Bucha Tidak Membuat Lalat Tertarik pada 5 April 2022.

"Ini cocok dengan detail ban lengan putih pada begitu banyak mayat di jalan dan ditemukan terikat dan disiksa di ruang bawah tanah," kata Griffin.

"Semuanya mengarah pada pelaku sebenarnya dari kejahatan perang yang mengerikan ini sebagai pasukan Ukraina," kata dia.

Baca Juga: Ancaman Tegas Rusia Terhadap Inggris Jika Terus Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina

Dia menjelaskan, pembunuhan itu dilakukan sekitar 48 jam setelah pasukan Rusia dikerahkan keluar dari daerah itu.

Selain itu, dia menganalisis sejumlah rekaman yang diunggah oleh sipil Ukraina dan membandingkannya dengan rekaman 'resmi' yang disebar pemerintah.

Video yang diunggah sipil Ukraina, tampak jasad-jasad tersebut masih "segar", seperti baru meninggal.

Baca Juga: Resep Puding Nangka Lezat, Cocok untuk Hidangan Takjil Buka Puasa Sekeluarga

Padahal, jika melihat waktu yang disebut pemerintah Ukraina, pembantaian terjadi sekitar empat hari lalu, seharusnya sudah ada binatang-binatang menyerang luka para korban sebagai 'akses' masuk untuk pembusukan.

"Rekaman dan foto mayat tergeletak di jalan-jalan di Bucha, yang kini diedarkan oleh pers Barat sebagai 'bukti' dari 'kekejaman' Rusia, menunjukkan beberapa mayat yang memiliki perban putih atau tanpa lencana," kata dia.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa semua yang disebut 'bukti kejahatan' di Bucha tidak muncul sampai hari keempat, ketika Dinas Keamanan Ukraina dan perwakilan media Ukraina tiba di kota itu," ucap Kementerian Pertahanan Rusia di pesan Telegram.

Baca Juga: Pasukan Rusia Mundur dari Daerah Chernobyl, Ukraina Kembali Kuasai Situs Nuklir

Selain itu, Kementerian Pertahanan telah menarik perhatian pada fakta bahwa semua tubuh orang-orang yang gambarnya telah diterbitkan oleh pemerintah Ukraina 'tidak kaku' setelah setidaknya empat hari, tidak memiliki noda mayat yang khas, dan luka-lukanya tidak membuat belatung dan lalat 'tertarik'.

Kementerian Pertahanan menunjukkan bahwa tidak ada satupun penduduk Bucha yang menderita akibat tindakan kekerasan apapun ketika kota itu berada di bawah kendali militer Rusia, menambahkan bahwa koridor kemanusiaan tetap terbuka.

Angkatan bersenjata Rusia mengirimkan dan mendistribusikan 452 ton bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di wilayah Kiev, termasuk Bucha.

Baca Juga: Vladimir Putin Tegaskan Negara Tak Ramah Rusia Bayar Transaksi Gas Alam Pakai Rubel

Namun, pada saat yang sama, Angkatan Darat Ukraina tanpa henti menembaki pinggiran selatan Bucha dengan artileri kaliber besar, tank, dan sistem peluncuran roket ganda, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.***(Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah