RINGTIMES BANYUWANGI - Firda Dian Pratama (25) ini merupakan mantan atlet di bidang karate asal Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.
Ia terjun di dunia karate untuk pertama kali pada saat dirinya masih duduk di bangku taman kanak-kanak.
Namun, setelah 6 bulan, ia sempat vakum karena sempat mendapat tendangan diperutnya oleh pelatihnya yang merupakan pamannya sendiri.
Baca Juga: Safari Ramadhan, Bupati Banyuwangi Kunjungi Desa Sempu Sampaikan Pentingnya Jaga Toleransi
Penendangan tersebut pun bertujuan untuk mendisiplinkan Firda dalam berlatih, karena dirinya agak lelet.
"Setelah itu, dapat 6 bulan saya berhenti di karate. Di karate itu gini, tradisi dari Jepang, pelatih mendidik anak didiknya supaya tidak 'klemar-klemer' (lelet). Jadi waktu itu, saya klemar-klemer terus kena tendang perut saya sama pelatih saya," ujar Firda Dian Pramana pada pewarta Ringtimes Banyuwangi, Senin, 4 April 2022.
Alhasil, ia pun memutuskan untuk berhenti berlatih karate, meski sudah mendapatkan sabuk kuning.
"Wis gak karate-karatean wis, aku ditendangi iku," ujarnya sewaktu ia menceritakan masa kecilnya.
Baca Juga: Plengsengan Kampung Mandar Banyuwangi, Spot Ngabuburit Generasi Milenial
Sementara itu, Firda kecil dulu sempat tergiur oleh perjalanan sepupunya yang mengikuti kejuaraan tingkat nasional di beberapa kota-kota besar, seperti Yogyakarta dan Bandung.