Sri Lanka Alami Krisis Ekonomi, Eran Wickramaratne Ungkap Masyarakat Tidak Percaya Pemerintah

- 15 April 2022, 17:25 WIB
Saat ini negaara Sri Lanka tengah mengalami krisis ekonomi besar-besaran yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintah.
Saat ini negaara Sri Lanka tengah mengalami krisis ekonomi besar-besaran yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintah. /PIXABAY/dmncwndrlch/

RINGTIMES BANYUWANGI - Saat ini negara Sri Lanka tengah mengalami krisis ekonomi besar-besaran. 

Krisis yang dialami Sri Lanka membuat warganya melakukan aksi demo hingga rela bermalam di jalanan. 

Akibat krisis yang dialami, warga Sri Lanka menuntut agar Presiden dan Perdana Menteri mundur dari jabatan.

Demo tersebut membuat pemerintahan akhirnya bersedia melakukan pembicaraan dengan para demonstran yang sepekan terakhir terus mendesak pemerintah saat ini untuk mundur dari jabatan.

Baca Juga: Krisis Ekonomi, Sri Lanka Dapat Protes Warganya untuk Kirimkan Dana Dari Luar Negeri

Negara kepulauan berpenduduk 22 juta orang itu kekurangan mata uang asing yang menghambat impor bahan bakar dan obat-obatan. Hal itu merambat pada pemadaman listrik berjam-jam setiap hari.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Rakyat Sri Lanka Naik Pitam, Perdana Menteri Akhirnya Bersedia Temui Perwakilan Demonstran

Isu makin tak terkendali, saat aliansi oposisi utama, Samagi Jana Balawegaya (SJB) menyatakan presiden dan perdana menteri hanya memiliki waktu seminggu untuk mundur.

Jika tidak, oposisi mengancam akan mengajukan mosi tidak percaya di hadapan parlemen atas kedua pimpinan Sri Lanka itu.

Halaman:

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x