Krisis Ekonomi, Sri Lanka Dapat Protes Warganya untuk Kirimkan Dana Dari Luar Negeri

- 15 April 2022, 15:40 WIB
Krisis Ekonomi.
Krisis Ekonomi. /Markus Winkler/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Akibat krisis ekonomi yang mengarahkan negara itu pada kebangkrutan, pemerintah Sri Lanka mendesak warganya yang berada di luar negeri untuk mengirimkan dana ke ‘rumah’ untuk membantu membayar makanan dan bahan bakar.

Desakan dari pemerintah Srilangka pada pada hari Rabu, 13 April 2022 itu ternyata merupakan bagian dari utang luar negeri Sri Lanka yang belum terbayar sebesar $51 miliar atau setara dengan Rp733 triliun sehingga membawanya kepada krisis ekonomi tingkat tinggi.

Sri Lanka yang berada di posisi selatan India itu telah berada diambang krisis ekonomi sejak kemerdekaannya pada tahun 1948. Kekurangan bahan-bahan pokok dan pemadaman listrik yang tidak memadai sudah melanda sejak saat itu.

Baca Juga: Jepang Ambil Kebijakan Boleh Dikunjungi Anggota Keluarga Penduduknya dari Luar Negeri Dalam Jangka Pendek

Saat ini kondisi Sri Lanka dipenuhi oleh kemarahan public yang intens dan banyak protes terjadi.

Gubernur bank sentral, Nandalal Weerasinghe mengatakan dia membutuhkan warga Sri Lanka yang berada di luar negeri (ekspatriat) untuk mendukung negara mereka yang pada saat ini sedang genting.

Seruannya datang sehari setelah pemerintah mengumumkan akan menangguhkan pembayaran semua utang luar negeri.

Baca Juga: Sekardus Mie Instan di Shanghai Mencapai Rp900 Ribu Akibat Lockdown

Weerasinghe mengatakan dirinya telah menyiapkan rekening bank untuk menerima sumbangan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang. Weeranghe berjanji dengan ekspatriat Sri Lanka bahwa uang itu akan dibelanjakan kepada hal-hal yang paling dibutuhkan.

Halaman:

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: France 24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x